Abdul Malik bin Marwan عبد الملك بن مروان | |||||
---|---|---|---|---|---|
![]() Dinar emas yang dicetak oleh Kekhalifahan Umayyah pada 695, sangat mungkin menggambarkan Abdul Malik.[a] | |||||
Khalifah Kekhalifahan Umayyah ke-5 | |||||
Berkuasa | 12 April 685 – 8 Oktober 705 (20 tahun, 180 hari) | ||||
Pendahulu | Marwan bin al-Hakam | ||||
Penerus | Al-Walid bin 'Abdul Malik | ||||
Kelahiran | 646 Madinah, Jazirah Arab[3] | ||||
Kematian | 8 Oktober 705 (usia 59) Damaskus | ||||
Pasangan | Walladah binti Al-'Abbas[4] 'Atikah binti Yazid Fatimah binti Hisyam dan lainnya | ||||
Keturunan |
| ||||
| |||||
Wangsa | Umayyah (Marwani) | ||||
Ayah | Marwan bin al-Hakam | ||||
Ibu | 'Aisyah binti Mu'awiyah bin Al-Mughirah[4] | ||||
Agama | Islam |
Abdul Malik bin Marwan (bahasa Arab: عبد الملك بن مروان, 646/47– Oktober 705) adalah khalifah yang berkuasa pada tahun 685 sampai 705. Dia merupakan salah seorang khalifah Umayyah di Syria yang paling lama berkuasa. 'Abdul Malik mewarisi tampuk kekhalifahan dari ayahnya dan diteruskan oleh anaknya. Sepeninggalnya, empat putranya diangkat menjadi khalifah. 'Abdul Malik berasal dari Bani Umayyah cabang Marwani.
Pada masa kekuasaannya, 'Abdul Malik berhasil menyatukan seluruh kekhalifahan dalam kendali tunggal Umayyah yang berpusat di Syria, mengalahkan 'Abdullah bin Zubair yang menjadi khalifah pesaing di Makkah, dan mengakhiri perang saudara. 'Abdul Malik juga merupakan khalifah yang pertama kali mencetak dinar dan menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi di pemerintahan. Dia juga menjadikan keluarganya sebagai pusat kekuasaan dengan memberikan mereka berbagai kedudukan penting, seperti gubernur dan panglima. Secara pribadi, 'Abdul Malik dikenal sebagai sosok ahli ibadah dan zuhud. Sepeninggalnya, takhta diwariskan kepada salah seorang putranya, Al-Walid.[5]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan