Aksara Baybayin atau Aksara Tagalog adalah salah satu aksara daerah di Filipina.Digunakan meluas di Filipina terutama di pulau Luzon khususnya pada abad ke-16 dan ke-17 sebelum tergantikan alfabet Latin.
Baybayin ᜊᜌ᜔ᜊᜌᜒᜈ᜔ | |
---|---|
Jenis aksara | |
Bahasa | Tagalog, Sambali, Ilokano, Kapampangan, Bikolano, Pangasinan, Bisayas[1] |
Periode | abad ke-14 (atau lebih awal)[2] - ke-18 (dihidupkan pada zaman modern)[3] |
Aksara terkait | |
Silsilah | |
Aksara turunan | • Hanunó'o • Buhid • Tagbanwa • Palaw'an |
Aksara kerabat | Di negara lain • Bali • Batak • Jawa • Lontara • Sunda • Rencong • Rejang |
Pengkodean Unicode | |
U+1700–U+171F | |
Aksara yang merupakan salah satu keturunan Aksara Brahmi ini digunakan setidaknya sejak abad XVI dan selama pemerintah kolonial Spanyol sampai abad XIX. Kata “baybay” dalam Bahasa Tagalog berarti “mengeja”. Sebagian orang menyebut Aksara Baybayin dengan nama Alibata, sebuah nama yang dibakukan oleh Paul Rodriguez Veroza mengikuti urutan Abjad Arab. Arsip Universitas Santo Thomas di Manila (salah satu gedung arsip terbesar di Filipina) merupakan koleksi yang paling banyak menyimpan manuskrip dengan Aksara Baybayin. Buku pertama yang dicetak menggunakan Aksara Baybayin adalah buku pertama yang dicetak di Filipina. Buku tersebut berjudul Doctrina Christiana yang merupakan karya Fra. Juan de Plasencia. Doctrina Christiana adalah sebuah buku diglot (Bahasa Spanyol menggunakan Alphabet Latin dan Bahasa Tagalog menggunakan Aksara Baybayin) yang dicetak di Manila pada tahun 1593.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama artedelalengatagalog