![]() ![]() | |
Nama dalam bahasa asli | (ar) الموفق بالله ![]() |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | 1r Juli 842 (Kalender Masehi Gregorius) ![]() Samarra ![]() |
Kematian | 2 Juni 891 (Kalender Masehi Gregorius) ![]() Bagdad ![]() |
Wali penguasa | |
Juni 870 – 2 Juni 891 ![]() | |
Kegiatan | |
Pekerjaan | wali penguasa ![]() |
Keluarga | |
Anak | Al-Mu'tadhid ![]() |
Ayah | Al-Mutawakkil ![]() |
Saudara | Al-Mu'tazz, Al-Muntashir, Al-Mu'tamid dan Al-Mu'ayyad ![]() |
Al-Muwaffaq atau Abu Ahmad Thalhah bin Al-Mutawakkil adalah orang militer pada kekhalifahan Abbasiyah.[1] Dia adalah seorang penguasa wilayah dan Qais yang diangkat bersamaan dengan Ja'far sebagai putra mahkota dan gubernur untuk wilayah Mesir dan Maroko oleh kekhalifahan Al-Mu'tamid Alallah.[2] Pengangkatan Al-Muqaffaq merupakan hasil dari tuntutan pasukan Turki.[3] Pada periode pengangkatan ini sedang terjadi pemberontakan oleh orang-orang Zanj yang memasuki wilayah Bashrah dan wilayah-wilayah lainnya pada tahun 256 hingga 270 Hijriah. Ja'far diangkat terlebih dahulu sebagai putra mahkota dan setelah itu baru Al-Muwaffaq pada tahun 260H.[2]
Al-Muwaffaq diserahkan berbagai urusan dan wilayah oleh Al-Mu'tamid. Wilayah-wilayah seperti Kufah, Baghdad, As-Sawad, Dajlah, Bashrah, Ahwaz, Persia, Diyar Mudhar, Qannasrin, dan Al-Awashim diserahkan pada tahun 257 H. Penyerahan ini menyebabkan ucapan Al-Muwaffaq lebih dipatuhi daripada khilafah yang berkuasa pada saat itu. Pengangkatan Al-Muwaffaq memperbaiki kondisi umum, tetapi melemahkan kuasa khalifah.[3]