Sistem angkutan gentala terpandu ( AGT )[1] adalah jenis infrastruktur angkutan rel pemandu tetap dengan lintasan berkendara atau lintasan suspensi yang menopang dan memandu secara fisik satu atau lebih kendaraan tanpa pengemudi di sepanjang lintasannya.[2] Kendaraan tersebut sering kali beroda karet atau beroda baja, tetapi sistem traksi lain termasuk bantalan udara, monorel gantung, dan maglev telah diterapkan. Jalan setapak tersebut menyediakan dukungan fisik, seperti jalan, dan juga panduan. Jalur otomatis bisa lebih murah untuk dioperasikan dibandingkan jalur konvensional, karena kereta dan stasiunnya lebih pendek.[3]
AGT mencakup berbagai macam sistem, mulai dari sistem penggerak orang terbatas yang umum ditemukan di bandara,[2] hingga sistem kereta otomatis yang lebih kompleks seperti Vancouver SkyTrain . Dalam peran pemindah orang, istilah "angkutan penggerak massa" (APM) terkadang digunakan, meskipun perbedaan ini relatif jarang karena sebagian besar pemindah orang bersifat otomatis. Sistem yang lebih besar mencakup berbagai macam desain konseptual, mulai dari sistem awapandu raya tanparel (ART) seperti kereta bawah tanah hingga kendaraan yang lebih kecil (biasanya berkapasitas dua hingga enam penumpang) yang dikenal sebagai pengangkut rel terbatas (PRT) yang menawarkan perjalanan langsung dari satu titik ke titik lain melalui jaringan yang terhubung.[2]