ar-Radhi bi'llah الراضي بالله | |||||
---|---|---|---|---|---|
Khalifah Pemimpin Umat Beriman | |||||
![]() Dinar emas ar-Radhi, dicetak di al-Ahwaz pada 934 | |||||
Khalifah ke-20 Kekhalifahan Abbasiyah | |||||
Berkuasa | 24 April 934 – 12 Desember 940 | ||||
Pendahulu | al-Qahir | ||||
Penerus | al-Muttaqi | ||||
Kelahiran | Muhammad bin Ja'far al-Muqtadir[1] 1 Januari 909[1] Bagdad[1] | ||||
Kematian | 13 Desember 940[2] (umur 31) Bagdad[2] | ||||
Pemakaman | ar-Rusafa, Irak | ||||
Selir | Farha[3] Rabab[3] | ||||
Keturunan | al-Abbas | ||||
| |||||
Dinasti | Abbasiyah | ||||
Ayah | al-Muqtadir | ||||
Ibu | Zalum | ||||
Agama | Islam Sunni |
Abu'l-Abbas Muhammad bin Ja'far al-Muqtadir (bahasa Arab: أبو العباس أحمد (محمد) بن جعفر المقتدر, translit. Abū al-ʿAbbās Aḥmad (Muḥammad) bin al-Muqtadir; 1 Januari 909 – 13 Desember 940), biasanya hanya dikenal dengan nama pemerintahan ar-Radhi bi'llah (bahasa Arab: الراضي بالله, translit. al-Rāḍī bi'llāh, har. 'Puas dengan Tuhan'[4]), adalah Khalifah kedua puluh Kekhalifahan Abbasiyah, berkuasa dari tahun 934 hingga wafatnya. Ia wafat pada tanggal 23 Desember 940 dalam usia 31 tahun. Pemerintahannya menandai berakhirnya kekuasaan politik khalifah dan munculnya orang-orang kuat militer, yang bersaing untuk mendapatkan gelar amir al-umara.