Argumentasi emosional (dalam bahasa Inggris : Appeal to emotion, dalam bahasa Latin : argumen ad passiones) merujuk pada teknik berargumen di mana seseorang mencoba mempengaruhi keputusan atau pendapat orang lain (manipulasi) dengan cara membangkitkan emosi tertentu, seperti rasa takut, kasihan, atau kebanggaan, dibandingkan mengandalkan bukti atau alasan yang rasional. Jenis manipulasi emosi ini tidak relevan dan justru mengalihkan perhatian dari fakta-fakta argumen yang sebenarnya (secara bahasa sering disebut sebagai Ikan haring merah atau red herring), ini mencakup beberapa jenis kesalahan logika lain, termasuk appeal to consequences (memanfaatkan akibat atau dampak), appeal to fear (memanfaatkan rasa takut), appeal to flattery (memanfaatkan pujian), appeal to pity (memanfaatkan rasa kasihan), appeal to ridicule (memanfaatkan ejekan atau penghinaan disebut juga ajakan untuk mengejek), appeal to spite (memanfaatkan rasa dendam), dan wishful thinking (berpikir penuh harapan tanpa dasar yang realistis atau angan-angan belaka).[1]
- ^ Labossiere, Michael C. "Fallacy: Appeal to Emotion". Nizkor Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2014. Diakses tanggal 6 November 2014.