![]() Artemis 1 meluncur kebulan dari landasan peluncuran LC-39B | |
Nama | Artemis I Exploration Mission-1 (EM-1) |
---|---|
Jenis misi | Penerbangan uji coba melintasi Bulan |
Operator | NASA |
COSPAR ID | 2022-156A |
SATCAT no. | 54257![]() |
Situs web | www |
Durasi misi | 25.5 hari (rencana) |
Properti wahana | |
Wahana antariksa | Orion CM-002 |
Jenis wahana antariksa | Orion MPCV |
Produsen | |
Awal misi | |
Tanggal luncur | 16 November 2022, 06:47 UTC |
Roket peluncur | Space Launch System, Block 1 |
Tempat peluncuran | Pusat Antariksa Kennedy, LC-39B |
Akhir Misi | |
Tanggal mendarat | 9 Desember 2022 |
Tempat pendaratan | Samudra Pasifik, lepas pantai San Diego[1] |
Parameter orbit | |
Sistem rujukan | Selenosentris |
Sistem orbit | Orbit retrograde jauh |
Periode | 14 hari |
Pengorbit Wahana antariksa Orion | |
![]() Lencana misi Artemis 1 |
Artemis 1 (Nama resmi Artemis I)[2] dan awalnya dikenal sebagai Exploration Mission-1,[3] adalah sebuah misi nirawak mengorbit Bulan yang rencananya akan menjadi penerbangan antariksa pertama bagi Program Artemis NASA. Ini adalah uji terbang terintegrasi pertama dari Wahana antariksa Orion dengan roket Space Launch System. Artemis 1 berhasil diluncurkan dari Kennedy Space Center pada 16 November 2022 pukul 01:47:44 EST.[4][5][6][7] Tujuan utama dari misi ini adalah untuk menguji pesawat ruang angkasa Orion, terutama pelindung panasnya,[8] sebagai persiapan untuk misi Artemis selanjutnya. Misi-misi Artemis ini akan berusaha membangun kembali kehadiran manusia di Bulan dan mendemonstrasikan teknologi dan pendekatan bisnis yang diperlukan untuk studi ilmiah di masa depan, termasuk ekspedisi dan eksplorasi ke Mars.[9]
Artemis 1 diluncurkan dari Launch Complex 39B di Kennedy Space Center dengan roket Space Launch System. Wahana Antariksa Orion akan menjalankan misi selama 25 hari diluar angkasa.[10] Setelah mencapai orbit Bumi dan melakukan Manuver Injeksi Translunar (Trans-Lunar Injection), misi tersebut Juga mengeluarkan sepuluh satelit CubeSat (satelit kecil) Ke Angkasa. Wahana Antariksa Orion nantinya sesampainya di bulan akan memasuki orbit retrograde jauh selama enam hari.[11] setelah itu, wahana antariksa Orion kemudian akan kembali ke bulan dan masuk kembali ke atmosfer Bumi dengan perlindungan dari pelindung panasnya dan mendarat di Samudra Pasifik. Misi ini bertujuan untuk mensertifikasi Orion dan Space Launch System untuk penerbangan berawak yang akan dimulai dari misi Artemis 2.[12] Setelah misi Artemis 1, Artemis 2 dijadwalkan untuk melakukan misi penerbangan lintas bulan dengan awak dan Artemis 3 akan melakukan misi pendaratan di bulan dengan awak, lima dekade setelah misi Apollo bulan terakhir.
Wahana Antariksa Orion untuk Artemis 1 mulai dipasang diatas Roket Space Launch System pada 20 Oktober 2021,[13] ini menandai pertama kalinya Roket berjenis Roket Super Berat (Super Heavy Rocket) dirakit di dalam Gedung Perakitan Roket (VAB) NASA sejak Saturn V terakhir pada tahun 1973. Pada 17 Agustus 2022 , Roket SLS beserta Wahana Antariksa Orion dikeluarkan kembali dari Gedung Perakitan Roket setelah gagal diluncurkan sebanyak dua kali karena ada kendala teknis. Dua misi tersebut mengalami masalah diantaranya pada peluncuran pertama dibatalkan karena pembacaan suhu mesin yang salah pada 29 Agustus 2022, lalu selanjutnya pada Upaya kedua terjadi kebocoran hidrogen di tangki bahan bakar selama pengisian bahan bakar pada 3 September 2022.[14]
MISSION NAMING CONVENTION: While Apollo mission patches used numbers and roman numerals throughout the program, Artemis mission names will use a Roman numeral convention.