| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Asam sitrat[1]
| |||
Nama IUPAC (preferensi)
Asam 2-hidroksipropana-1,2,3-trikarboksilat[1] | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
DrugBank | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
C6H8O7 | |||
Massa molar | 192.123 g/mol (anhidrat), 210.14 g/mol (monohidrat)[2] | ||
Penampilan | Padatan putih | ||
Bau | Tak berbau | ||
Densitas | 1.665 g/cm3 (anhidrat) 1.542 g/cm3 (18 °C, monohidrat) | ||
Titik lebur | 156 °C (313 °F; 429 K) | ||
Titik didih | 310 °C (590 °F; 583 K) terurai pada 175 °C[3] | ||
54% w/w (10 °C) 59.2% w/w (20 °C) 64.3% w/w (30 °C) 68.6% w/w (40 °C) 70.9% w/w (50 °C) 73.5% w/w (60 °C) 76.2% w/w (70 °C) 78.8% w/w (80 °C) 81.4% w/w (90 °C) 84% w/w (100 °C)[4] | |||
Kelarutan | Larut dalam aseton, alkohol, eter, etil asetat, DMSO Tidak larut dalam C6H6, CHCl3, CS2, toluena[3] | ||
Kelarutan dalam etanol | 62 g/100 g (25 °C)[3] | ||
Kelarutan dalam amil asetat | 4.41 g/100 g (25 °C)[3] | ||
Kelarutan dalam dietil eter | 1.05 g/100 g (25 °C)[3] | ||
Kelarutan dalam 1,4-Dioksana | 35.9 g/100 g (25 °C)[3] | ||
log P | −1.64 | ||
Keasaman (pKa) | pKa1 = 3.13[5] pKa2 = 4.76[5] pKa3 = 6.39,[6] 6.40[7] | ||
Indeks bias (nD) | 1.493–1.509 (20 °C)[4] 1.46 (150 °C)[3] | ||
Viskositas | 6.5 cP (50% aq. sol.)[4] | ||
Struktur | |||
Monoklinik | |||
Termokimia Error in template * unknown parameter name (Template:Chembox Thermochemistry): "HHV" (See parameter list). This message only shows in Pratayang, it will not show after Terbitkan perubahan.
| |||
Kapasitas kalor (C) | 226.51 J/(mol·K) (26.85 °C)[8] | ||
Entropi molar standar (S |
252.1 J/(mol·K)[8] | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−1543.8 kJ/mol[4] | ||
Farmakologi | |||
Kode ATC | A09 | ||
Bahaya | |||
Bahaya utama | Korosi mata dan kulit | ||
Lembar data keselamatan | HMDB | ||
Piktogram GHS | ![]() | ||
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} | ||
H319[5] | |||
P305+351+338[5] | |||
Titik nyala | 155 °C (311 °F; 428 K) | ||
345 °C (653 °F; 618 K) | |||
Ambang ledakan | 8%[5] | ||
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |||
LD50 (dosis median)
|
3000 mg/kg (rats, oral) | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
![]() ![]() ![]() | |||
Referensi | |||
Asam sitrat (bahasa Belanda: citroenzuur, secara harfiah "asam sitrun"; bahasa Inggris: citric acid) merupakan asam organik lemah dengan rumus kimia HOC(CO2H)(CH2CO2H)2 yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.[9]
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.