Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman iniKlasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Bahasa Batak Toba dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Songon on ma tangiangmuna: Ale Amanami na di banua ginjang! Sai pinarbadia ma Goarmu!
Sai ro ma harajaonmu! Sai saut ma lomo ni roham di banua tonga on songon na di banua ginjang!
Lehon ma di hami sadari on hangoluan siap ari!
Sesa ma dosanami songon panesanami di dosa ni angka na mardosa tu hami!
Unang hami togihon tu pangunjunan! Palua ma hami sian na jahat! Ai Ho do nampuna harajaon dohot hagogoon dohot hasangapon ro di saleleng ni lelengna. Amen!
Peta persebaran rumpun bahasa Batak di Sumatra bagian utara. Wilayah persebaran utama bahasa Batak Toba ditandai dengan warna biru tua dan diberi label dengan kode ISO 639-3 "bbc".
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Saat ini diperkirakan terdapat kurang-lebih 2.000.000 orang penutur Bahasa Batak Toba yang tinggal di bagian barat dan selatan Danau Toba. Sistem penulisan bahasa ini dalam sejarahnya pernah menggunakan Surat Batak, tetapi saat ini para penuturnya hampir selalu menggunakan alfabet Latin untuk menuliskannya.
Herman Neubronner van der Tuuk adalah salah seorang pionir awal penelitian atas bahasa Batak Toba, yaitu dalam aktivitasnya menulis Alkitab berbahasa Batak Toba. Bahasa Batak Toba agak lebih mirip dengan bahasa Batak Angkola dan Batak Mandailing, sehingga ketiga etnis ini lebih mudah untuk saling memahami satu sama lain dibandingkan dengan bahasa-bahasa Batak lainnya (Simalungun, Karo, dan Pakpak).[3]
Bahasa Batak Toba tidak hanya digunakan oleh penutur yang tinggal di wilayah Danau Toba, tetapi di daerah lain juga terdapat banyak penggunanya, terlebih orang tua yang tinggal di luar Danau Toba masih menggunakan bahasa tersebut saat berkomunikasi sehari-hari kepada anaknya, sesama suku, dan orang-orang yang memahami bahasa Batak Toba.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Batak Toba". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Batak Toba". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
^Dongoran, Tumpal. H, dkk (Februari 1997). "Fonologi Bahasa Angkola"(PDF). labbineka.kemdikbud.go.id. hlm. 1–6. Diakses tanggal 23 September 2021.