Bayan | |
---|---|
Sepasang Bayan Senegal di Afrika Poicephalus senegalus | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Aves |
Klad: | Psittacopasseres |
Ordo: | Psittaciformes Wagler, 1830 |
Sistematik | |
Famili Cacatuidae (kakatua)
Famili Psittacidae (Bayan sejati)
Familia Psittaculidae (Nuri)
| |
Bayan atau betet adalah kelompok burung yang terdiri dari 350 spesies dalam ordo Psittaciformes, yang sering dijumpai di wilayah hangat dan tropis. Bayan juga dikenal sebagai psittacines (pengucapan: /ˈsɪtəsaɪnz/),[1][2], mereka secara umum dikelompokkan dalam dua familia: Psittacidae (Bayan sejati) dan Cacatuidae (kakaktua). Macam karakteristik Bayan terdiri dari paruh bengkok kuat, tubuh tegak, lengan kuat, dan jari kaki zygodactyl. Bayan pada umumnya berwarna dasar hijau, dengan warna cerah lain, tetapi ada beberapa spesies yang multi warna. Spesies kakaktua umumnya berwarna dari putih hingga hitam, dan memiliki jambul berbulu yang aktif di ujung kepala. Bayan pada umumnya memiliki monomorfis atau dimorfis seksual minimal .
Burung bayan atau betet yang beraneka warna juga sering disebut burung parkit di dalam keseharian di Indonesia, di mana istilah ini adalah istilah serapan dari istilah yang digunakan orang Eropa pada masa kolonial. Parkit sendiri adalah salah satu varian dari kelompok burung bayan atau betet.
Burung bayan, bersama dengan burung gagak, termasuk burung yang paling cerdas. Dan kemampuan pada beberapa spesies untuk meniru ucapan manusia meningkatkan popularitas mereka sebagai hewan peliharaan. Perdagangan hewan, perburuan, hilangnya habitat, serta persaingan dari spesies invasif, telah mengurangi populasi liar burung bayan. Tindakan yang diambil untuk melestarikan habitat beberapa spesies terkenal telah melindungi banyak spesies yang kurang terkenal yang hidup di ekosistem yang sama.