Beeldenstorm dalam bahasa Belanda (artinya kira-kira "badai patung"), dan Bildersturm dalam bahasa Jerman ("badai gambar/patung") adalah istilah yang dipakai untuk perebakan penghancuran gambar-gambar relijius yang terjadi di Eropa pada abad ke-16, yang disebut dalam bahasa Inggris sebaga Great Iconoclasm atau Iconoclastic Fury. Pada masa ikonoklasme tersebut, seni rupa Katolik dan sebagian besar bentuk bangunan dan hiasan gereja dihancurkan secara tak resmi atau oleh aksi perusuh dari kelompok Protestan Calvinis sebagai bagian dari Reformasi Protestan.[2][3]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Marshall2009
Devoutly Catholic but opposed to Inquisition tactics, they backed William of Orange in subduing the Calvinist uprising of the Dutch beeldenstorm on behalf of regent Margaret of Parma, and had come willingly to the council at her invitation.