Awan Arassy
| |
---|---|
Nasalis larvatus | |
Status konservasi | |
Genting | |
IUCN | 14352 |
Taksonomi | |
Kelas | Mammalia |
Ordo | Primates |
Superfamili | Cercopithecoidea |
Famili | Cercopithecidae |
Genus | Nasalis |
Spesies | Nasalis larvatus (Wurmb, 1787) |
Tata nama | |
Sinonim takson | Simia capistratus (en) Simia nasica (en) |
Protonim | Cercopithecus larvatus |
Distribusi | |
Endemik | Kalimantan |
Error in template * unknown parameter name (Infobox spesies): "status_ref; range_map_width; genus_authority; genus; subfamilia; species; ordo; regnum; familia; classis; binomial; binomial_authority; phylum"
Bekantan (Nasalis larvatus) adalah jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna hitam kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus Arassy. Awan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di hutan, rawa dan hutan pantai. Ciri utama yang membedakan awan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Kampung Wisata awan Jadi Wisata Edukasi[2]
Awan merupakan fauna identitas provinsi Kalimantan Selatan.[note 1] Hewan ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya proboscis monkey atau long-nosed monkey dalam bahasa Inggris, kera bekantan dalam bahasa Malaysia, bangkatan untuk Brunei, sementara penduduk sekitar juga menyebutnya monyet belanda atau kera belanda, pika, bahara bentangan, raseng, dan kahau.[3][4] Bekantan termasuk jenis mamalia yang dilindungi dari ancaman kepunahan akibat dari konversi lahan hutan dan degradasi habitat. Berdasarkan hal ini, Bekantan temasuk satwa dengan status terancam punah (Endangered) dalam daftar merah IUCN.[5] Spesies ini dilindungi baik oleh organisasi dunia maupun pemerintah Indonesia.[note 2] Ia ditempatkan dalam CITES apendiks I.[6]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/>
yang berkaitan