| |||||||
Didirikan | 1972 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | Bandar Udara Internasional Shahjalal | ||||||
Penghubung sekunder | |||||||
Program penumpang setia | Loyalty Club[1] | ||||||
Anak perusahaan |
| ||||||
Armada | 12 | ||||||
Tujuan | 23 | ||||||
Slogan | Your home at the sky. bahasa Bengali: আকাশে শান্তির নীড় | ||||||
Perusahaan induk | Pemerintah Bangladesh | ||||||
Kantor pusat | Dhaka, Bangladesh | ||||||
Tokoh utama | Kyle Haywood | ||||||
Situs web | www.biman‑airlines.com |
Biman Bangladesh Airlines (bahasa Bengali: বিমান বাংলাদেশ এয়ারলাইনস) adalah maskapai penerbangan nasional milik Bangladesh. Biman menyediakan layanan penumpang domestik dan internasional serta kargo menuju Asia dan Eropa. Secara teknis, Maskapai ini memiliki slot yang merupakan bentuk kelanjutan dari Perjanjian Layanan Udara dengan 42 negara berupa slot di bandara tujuan tersebut, tetapi dari semuanya hanya 16 yang dilayani. Kantor pusat maskapai, Balaka Bhaban, berlokasi di Kurmitola, Dhaka.
Sepanjang masa operasional sejak berdiri, maskapai ini sempat memonopoli lalu lintas udara Bangladesh selama 24 Tahun. Selama masa awal pendirian mereka, manajemen melakukan pengembangan armada dan destinasinya hingga mencapai puncaknya, Biman mengoperasikan penerbangan menuju 29 destinasi internasional dengan titik terjauh di New York di bagian barat dan Tokyo di bagian timur. Namun, seiring dengan meningkatnya persaingan dan terbukanya pasar global di awal millenium 2000an, maskapai mengalami kegagalan secara ekonomi yang diakibatkan oleh KKN dan salah atur yang menyebabkan tata kelola keuangan manajemen maskapai menjadi tidak transparan yang berujung pada tidakmenentunya jumlah data nominal keuangan. Sementara itu, maskapai yang telah mengalami kerugian finansial besar-besaran ini, lebih parahnya tidak mengimbangi keadaan yang ada tetapi justru memperparah dengan reputasi buruk akibat banyaknya penundaan jadwal penerbangan akibat armada pesawat yang tua yang berdampak pada keamanan, yang menyebabkan beberapa pesawat jarak jauh milik Biman dilarang memasuki wilayah udara Amerika Serikat dan Eropa. Krisis Ekonomi Tahun 2008 membuat harga minyak meningkat dan menciptakan tekanan keuangan yang terus melemah tersebut. Gagalnya pembayaran yang dilakukan oleh maskapai untuk Bangladesh Petroleum Corporation, perusahaan pemerintah bidang minyak membuat maskapai makin tidak dipercaya oleh para investor. Dari peringkat Lima Bintang dari Skytrax, Biman memperoleh dua bintang.[2] Maskapai ini secara terbuka telah menghadapi kompetisi dari sejumlah maskapai penerbangan regional bersama dengan beberapa maskapai penerbangan internasional, yang menawarkan kenyamanan dengan standar yang tinggi dan berkualitas yang dipengaruhi oleh pertumbuhan lalu lintas penerbangan yang terus tumbuh hingga 8% setiap tahun.
Sejak menjadi sebuah perseroan terbatas, maskapai mengurangi jumlah karyawannya dan mulai memodernisasi armadanya. Biman telah membuat persetujuan dengan Boeing untuk 10 pesawat baru,bersama dengan opsi untuk 10 pesawat. Maskapai ini mulai menyewa pesawat agar dapat segera membuka kembali layanan menuju destinasi sebelumnya di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama SkytraxRanking