Bolkiah | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sultan Brunei | |||||||||
Berkuasa | 1485–1524 | ||||||||
Penobatan | 1485 | ||||||||
Pendahulu | Sulaiman | ||||||||
Penerus | Abdul Kahar | ||||||||
Kematian | 1524 Kota Batu, Kekaisaran Brunei | ||||||||
Pemakaman | Mausoleum Sultan Bolkiah, Kota Batu, Brunei | ||||||||
Pasangan | Puteri Laila Menchanai[1] | ||||||||
Keturunan Detail | Abdul Kahar | ||||||||
| |||||||||
Wangsa | Bolkiah | ||||||||
Ayah | Sultan Sulaiman | ||||||||
Agama | Islam Sunni |
Bolkiah (Jawi: بلقیة; meninggal 1524), juga dikenal sebagai Nakhoda Ragam, adalah Sultan Brunei kelima. Ia naik takhta setelah ayahnya, Sultan Sulaiman turun takhta, dan memerintah Brunei dari tahun 1485 hingga 1524. Pemerintahannya menandai Zaman Keemasan Brunei.[2]
Orang-orang Spanyol menyebutnya sebagai Sultan Salan dalam Kodeks Boxer, manuskrip Spanyol abad ke-16.[3] Bolkiah disebutkan dalam Batu Tarsilah, sebuah tablet batu Brunei abad ke-19 yang menggambarkan silsilah Sultan Brunei.[4][5] Ia juga disebutkan dalam Silsilah Raja-Raja Berunai, sebuah manuskrip abad ke-19 yang juga menggambarkan silsilah yang sama.[6][7]