Bradyrhizobium japonicum | |
---|---|
Goresan koloni Bradyrhizobium japonicum galur USDA110. | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | B. japonicum
|
Nama binomial | |
Bradyrhizobium japonicum | |
Sinonim | |
Rhizobium japonicum Buchanan 1926 |
Bradyrhizobium japonicum adalah bakteri penambat nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kedelai (Glycine max. L).[2] Spesies ini tergolong bakteri Gram negatif, berbentuk batang, dan tumbuh dengan memanfaatkan materi organik dari bangkai makhluk hidup (saprofit) di dalam tanah.[2][3]
B. japonicum memiliki kemampuan untuk menginfeksi akar tanaman kedelai dengan membentuk suatu organ yang disebut nodul.[2] Infeksi tersebut diatur oleh serangkaian gen nodulasi yang akan menginduksi tanaman membentuk nodul.[3] Selanjutnya, bakteri ini menginvasi tanaman lewat rambut akar dan berpenetrasi ke dalam jaringan.[2][3] Simbiosis mutualisme terjadi di mana tanaman akan mendapat asupan nitrogen yang mampu ditambat oleh B. japonicum.[2] Sementara itu, tanaman menyediakan lingkungan yang kaya karbon untuk energi bagi kelangsungan hidup bakteri.[2] Oleh karena itu, B. japonicum kini banyak dipakai sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai dengan mengurangi penggunaan pupuk sintetik.[4]
Bakteri B. japonicum sering dipakai sebagai organisme model untuk studi enzim pernapasan respirasi.[2] B. japonicum galur USDA110, yang pertama kali diisolasi dari nodul tanaman kedelai di Florida, Amerika Serikat pada tahun 1957, telah banyak dipakai untuk penelitian di bidang genetika molekuler, fisiologi, dan ekologi.[4] Hal ini dikarenakan B. japonicum galur USDA110 memiliki tingkat fiksasi nitrogen yang tertinggi dibanding galur lainnya.[4]