Busa kuantum atau Busa ruang-waktu adalah partikel virtual yang bergejolak di ruang waktu akibat fluktuasi kuantum.[1] "Gelembung" dalam busa kuantum adalah kuadriliun lebih kecil dari inti atom dan dan bertahan untuk pecahan sangat kecil dari satu detik - atau dalam 'bicara kuantum', seukuran panjang Planck untuk waktu Planck. Salah satu bukti terbesar untuk keberadaannya diprediksi kembali pada tahun 1947 oleh fisikawan Belanda Hendrik Casimir dan Dirk Polder.[2]
Gagasan bahwa ruang angkasa, pada dasarnya, adalah kekaucauan berbusa dan kalau memiliki konsekuensi besar bagi pemahaman tentang alam semesta. Tetapi seperti yang sering terjadi dalam sains, percobaan terbaru tidak setuju. Keberadaan busa kuantum adalah ada dan tidak ada. Untuk melihatnya, dibutuhkan mikroskop yang dapat melihat hingga 10-35 meter untuk memastikannya.[2]