Republik Conch | |
---|---|
Bendera | |
![]() Lokasi di Monroe County dan negara bagian Florida | |
Status | Terintegrasi ke Amerika Serikat |
Ibu kota | Key West 24°33′33″N 81°47′3″W / 24.55917°N 81.78417°W |
Bahasa resmi | Inggris |
Pemerintahan | Republik |
• Perdana Menteri | Dennis Wardlow (pendiri) |
• Ketua Parlemen | Paul Joseph Menta[1] |
• Sekretaris Negara | James R. Gilleran[2] |
Pendirian | |
• Dideklarasikan | 23 April 1982 |
Luas | |
- Total | 15,4 km2 |
Populasi | |
- Sensus Penduduk | 68.071 (perkiraan dengan menjumlahkan total populasi dari semua tanah yang diklaimnya) |
Mata uang | Dolar Conch[3][4][5] (Dolar AS secara de facto) |
Zona waktu | (EST) (UTC-5) |
Republik Conch (/ˈkɒŋk/) adalah bangsa mikro yang dinyatakan sebagai pemisahan sarkastik serius kota Key West, Florida, dari Amerika Serikat pada tanggal 23 April 1982. Bangsa mikro ini dipertahankan sebagai pendorong pariwisata kota. Sejak saat itu, istilah "Republik Conch" telah diperluas untuk merujuk pada "semua Florida Keys, atau, pembagian geografis tanah yang termasuk dalam batas-batas yang ditetapkan secara hukum di County Monroe, Florida, ke arah utara ke 'Skeeter's Last Chance Saloon' di Florida City, Dade County dengan Key West sebagai ibu kota bangsa mikro dan semua wilayah di utara Key West dianggap sebagai 'Wilayah Utara'".[6]
Sementara protes yang memicu pembentukan Republik Conch (dan lainnya sejak itu) telah digambarkan oleh beberapa orang sebagai "sarkasme serius", mereka dimotivasi oleh rasa frustasi atas keprihatinan yang tulus. Adapun protes asli dimotivasi oleh penghalang jalan dan pos pemeriksaan Patroli Perbatasan AS yang sangat menyusahkan penduduk dan turis.
Republik Conch merayakan Hari Kemerdekaan setiap tanggal 23 April sebagai bagian dari festival selama seminggu yang melibatkan berbagai bisnis di Key West[7] termasuk penyulingan rum lokal seperti Chef Distilled.[8] Organisasi tersebut—sebuah "Sovereign State of Mind", yang hanya berusaha untuk membawa lebih banyak "humor, kehangatan, dan rasa hormat" ke dunia yang sangat membutuhkan ketiganya menurut mendiang sekretaris jenderalnya, Peter Anderson—adalah pendorong utama pariwisata untuk daerah tersebut.[9]