Kardinal adalah pemimpin gerejawi senior dari Gereja Katolik, yang hampir selalu merupakan uskup tahbisan dan umumnya memegang peran penting di gereja, seperti memimpin keuskupan agung berpengaruh atau mengurus dikasteri di Kuria Roma. Mereka diangkat dalam konsistori oleh Sri Paus dan salah satu tugas terdepan dari kardinal adalah memilih Sri Paus yang baru (sejak 1378, dipilih dari antara diri mereka sendiri, meskipun tak melalui persyaratan formal) saat Tahta Suci sedang lowong, setelah kematian atau pengunduran diri Sri Paus yang menjabat.[1] Badan dari seluruh kardinal secara kolektif dikenal sebagai Dewan Kardinal.
Di bawah hukum gerejawi saat ini, seperti yang didefinisikan oleh konstitusi apostolik Universi Dominici gregis, hanya kardinal yang tak mencapai usia 80 tahun pada hari di mana Tahta Suci mengalami lowong yang layak untuk ikut serta dalam konklaf kepausan untuk memilih Paus baru.[2] Sehingga, kardinal yang lahir pada atau setelah 1 Februari 1945 akan untuk ikut serta jika Tahta Suci sedang lowong dan kemudian dikenal sebagai kardinal elektor, sementara kardinal yang lahir sebelum tanggal tersebut akan tak layak untuk ikut serta. Konstitusi apostolik yang sama juga memberikan batas maksimal 120 kardinal elektor;[2] ini telah terjadi pada masa lampau, namun tak pernah saat konklaf kepausan. Selain itu, kardinal terkadang diangkat secara in pectore (artinya "di dalam hati"), di mana mereka tak secara terbuka diangkat oleh Sri Paus; mereka tak memegang hak kardinal sampai nama mereka dipublikasikan.[1]
Hingga 28 Juni 2018,[update] terdapat 225 kardinal, 124 diantaranya adalah kardinal elektor. Konsistori paling terkini untuk pelantikan kardinal diadakan pada 28 Juni 2018, saat Paus Fransiskus mengangkat empat belas kardinal, termasuk tujuh kardinal elektor.[3] Angelo Amato adalah kardinal elektor saat ini yang mencapai usia 80 tahun, pada 8 Juni 2018; Alberto Suárez Inda akan menjadi kardinal elektor berikutnya yang mengalaminya, pada 30 Januari 2019. Jean-Louis Tauran adalah kardinal paling terkini yang wafat, pada 5 Juli 2018, di usia 75 tahun.[4]
Terdapat dua mantan kardinal yang masih hidup, yakni Jorge Mario Bergoglio, yang menjadi kardinal pada pemilihannya sebagai Paus Fransiskus pada 13 Maret 2013, serta Theodore Edgar McCarrick, yang mundur dari Dewan Kardinal pada 28 Juli 2018, setelah tuduhan penyimpangan seksual.[5][6]
The right to elect the Roman Pontiff belongs exclusively to the Cardinals of Holy Roman Church, with the exception of those who have reached their eightieth birthday before the day of the Roman Pontiff's death or the day when the Apostolic See becomes vacant. The maximum number of Cardinal electors must not exceed one hundred and twenty. The right of active election by any other ecclesiastical dignitary or the intervention of any lay power of whatsoever grade or order is absolutely excluded.