Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik
Contoh dermatitis seboroik antara hidung dan mulut
Informasi umum
Nama lainSeborrhoea, sebopsoriasis, eksim seboroik, pitiriasis capitis[1]
SpesialisasiDermatologi
PenyebabBanyak faktor[2]
Faktor risikoStres, musim dingin, fungsi kekebalan tubuh yang buruk, penyakit Parkinson[2]
Aspek klinis
Gejala dan tandaKulit terasa gatal, mengelupas, berminyak, merah, dan meradang[3][4]
DurasiJangka panjang[2]
DiagnosisBerdasarkan gejala[2]
Kondisi serupaPsoriasis, dermatitis atopik, tinea capitis, rosasea, lupus eritematosus sistemik[2]
PengobatanKrim antijamur, agen antiinflamasi, tar batu bara, fototerapi[4]
Prevalensi~5% (dewasa),[2] ~10% (bayi)[5]

Dermatitis seboroik, juga umum disebut sebagai psoriasis seboroik atau eksim seboroik[6] adalah gangguan kulit dengan peradangan yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan, terutama pada kulit kepala.[7] Dermatitis seboroik pada kulit kepala tergolong penyakit yang umum dan bisa diderita oleh siapa saja pada semua usia, tetapi paling sering dialami oleh bayi dan orang dewasa usia 30-60 tahun. Pada bayi, kondisi ini disebut cradle cap.[7][8]

Selain kulit kapala, area kulit yang juga banyak mengandung kelenjar minyak, seperti wajah, punggung, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas juga bisa terkena gangguan kulit ini.[6][9] Dermatitis seboroik juga bisa dialami oleh bagian tubuh lain yang memproduksi minyak berlebih, seperti sisi hidung, alis, dan kelopak mata.[10]

Penyebab dermatitis seboroik masih belum dapat diketahui dengan pasti hingga saat ini. Namun, penyakit ini diduga berkaitan dengan jamur dari Malassezia seperti Malassezia furfur yang tumbuh akibat minyak yang berlebihan di permukaan kulit dan peradangan yang terkait dengan psoriasis.[6][7] Pada orang dengan kondisi tertentu, misalnya memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, mengidap HIV/AIDS, pengidap penyakit Parkinson, serta mengalami tingkat stres yang tinggi, risiko terkena dermatitis seboroik menjadi lebih besar.[11]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Des2013
  2. ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ij2017
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mer2019
  4. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bor2019
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stat2019
  6. ^ a b c "Dermatitis Seboroik". Halodoc. 19 Februari 2020. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  7. ^ a b c "Dermatitis Seboroik". Alodokter. 1 Agustus 2019. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  8. ^ Asni Harismi (9 Juni 2019). "Mirip Ketombe, Dermatitis Seboroik pada Kulit Kepala Bikin Krisis PD". SehatQ. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  9. ^ "Dermatitis Seboroik". Klikdokter. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  10. ^ "Inilah 3 Fakta Penting Mengenai Dermatitis Seboroik". Halodoc. 1 Maret 2019. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  11. ^ "Bisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati Dermatitis Seboroik". Halodoc. 9 April 2019. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne