Ekonomi Tiongkok | |
---|---|
Mata uang | Renminbi (CNY, ¥) |
Tahun fiskal | Tahun kalender |
Organisasi organizations | WTO, BRICS, SCO, APEC, RCEP, G-20, G-77 dan lainnya |
Statistik | |
PDB | |
Pertumbuhan PDB | |
PDB per kapita | |
PDB per sektor | |
PDB per komponen |
|
Inflasi (IHK) | 2,9% (2020)[1] |
Penduduk di bawah garis kemiskinan | |
Koefisien gini | ▲ 46,7 tinggi (2018)[6][note 2] |
Labor kerja | |
Labor kerja berdasarkan sektor | |
Pengangguran | |
Industri utama |
|
Peringkat kemudahan melakukan bisnis | ke-31 (sangat mudah, 2020)[11] |
Eksternal | |
Ekspor | US$3,36 triliun (2021)[12] |
Komoditas ekspor |
|
Tujuan ekspor utama |
|
Impor | $2,69 triliun (2021)[12] |
Komoditas impor |
|
Negara asal impor utama |
|
Modal investasi langsung asing | |
Utang kotor luar negeri | ▲ US$1,598 triliun (31 December 2017)[4] |
Pembiayaan publik | |
Utang publik | ▲ 47% dari PDB (2017)[4][note 4] |
Pendapatan | CNY 30,74 triliun (US$4,45 trilun)[14] 31% dari PDB (2019) |
Beban | CNY 37,18 triliun (US$5,38 triliun)[14] 37,5% dari PDB (2019) |
Peringkat utang | |
Cadangan mata uang asing | US$3,219 triliun (Oktober 2019)[19][20] (ke-1) |
Sumber data utama: CIA World Fact Book |
Ekonomi Republik Rakyat Tiongkok adalah ekonomi berorientasi pasar yang sedang berkembang,[21] yang menggabungkan perencanaan ekonomi melalui kebijakan industri dan rencana strategis lima tahun.[21] Perekonomian Tiongkok terdiri dari perusahaan milik negara (BUMN) dan perusahaan kepemilikan campuran, serta sektor swasta domestik yang besar dan keterbukaan terhadap bisnis asing dalam sistem yang secara resmi digambarkan sebagai ekonomi pasar sosialis. Perusahaan milik negara menyumbang lebih dari 60% kapitalisasi pasar Tiongkok pada 2019[22] dan menghasilkan 40% dari PDB Tiongkok sebesar US$15,98 triliun (101,36 triliun yuan) pada tahun 2020, dengan bisnis swasta domestik dan asing serta investasi menyumbang 60% sisanya.[23][24] Hingga akhir 2019, total aset seluruh BUMN Tiongkok, termasuk yang bergerak di sektor keuangan, mencapai US$58,97 triliun pada 2015.[25] Sembilan puluh satu (91) BUMN ini masuk dalam daftar perusahaan Fortune Global 500 tahun 2020.[26] Tiongkok memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia jika diukur dengan PDB nominal, dan yang terbesar di dunia sejak 2014[27] jika diukur dengan Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (KKB). Tiongkok telah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua berdasarkan PDB nominal sejak 2010, dengan data mengandalkan nilai tukar pasar yang berfluktuasi.[28] Tiongkok juga baru-baru ini telah melampaui ekonomi Uni Eropa pada tahun 2021. Sebuah perkiraan menyatakan bahwa Tiongkok akan menjadi ekonomi terbesar di dunia dalam PDB nominal pada tahun 2028.[29] Secara historis, Tiongkok adalah salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia selama hampir dua milenium, dari abad ke-1 hingga ke-19.[30]
Labor Force by Industry and agriculture
Pada 26 Januari 2017, S&P Global Ratings mengafirmasi peringkat kredit pemerintah jangka pendek 'AA-' dan 'A-1+' di Tiongkok. Prospek pada peringkat jangka panjang tetap negatif
Dengan AS diperkirakan akan berkontraksi sebesar 5% tahun ini, Tiongkok akan mempersempit kesenjangan dengan saingan terbesarnya, kata CEBR. Secara keseluruhan, PDB global diperkirakan turun 4,4% tahun ini, sebuah penurunan terbesar dalam satu tahun sejak perang dunia kedua. Douglas McWilliams, wakil ketua CEBR, mengatakan: "Berita besar dalam perkiraan ini adalah kecepatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Kami berharap Tiongkok dapat menjadi negara berpenghasilan tinggi selama periode rencana lima tahun saat ini (2020-25). Dan kami memperkirakan bahwa Tiongkok akan menyalip AS lima tahun penuh lebih awal dari apa yang perkirakan tahun lalu. Tiongkok akan melewati ambang batas per kapita US$12.536 (£9.215) untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2023.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/>
yang berkaitan