Bagian dari seri tentang |
Anti-konsumerisme |
---|
Ekonomi ekologis (juga disebut ekonomi-eko, ekolonomi atau bioekonomi dari Georgescu-Roegen) adalah suatu bidang penelitian akademis transdisiplin dan antardisiplin yang membahas saling ketergantungan dan koevolusi ekonomi manusia dan ekosistem alam, baik secara intertemporal maupun spasial.[1] Dengan memperlakukan ekonomi sebagai subsistem ekosistem Bumi yang lebih besar, dan dengan menekankan pada pelestarian modal alami, bidang ekonomi ekologis dibedakan dari ekonomi lingkungan, yang merupakan analisis ekonomi arus utama tentang lingkungan.[2]
Ekonomi ekologis dicetuskan pada tahun 1980-an sebagai disiplin modern melalui karya dan interaksi antara berbagai akademisi Eropa dan Amerika (lihat bagian tentang Sejarah dan perkembangan di bawah ini). Bidang ilmu yang terkait yakni ekonomi hijau, secara umum merupakan bentuk subjek terapan yang lebih politis.[3][4]
Menurut ahli ekonomi ekologis Malte Faber, ekonomi ekologis didefinisikan oleh fokusnya pada alam, keadilan, dan waktu. Masalah keadilan antargenerasi, tak terbalikannya perubahan lingkungan, ketidakpastian hasil jangka panjang, dan panduan pembangunan berkelanjutan analisis dan penilaian ekonomi ekologis.[5] Ahli ekonomi ekologis telah mempertanyakan pendekatan ekonomi arus utama fundamental seperti analisis biaya-manfaat, dan pemisahan nilai-nilai ekonomi dari penelitian ilmiah, berpendapat bahwa ekonomi tak terhindarkan lebih bersifat normatif daripada positif (yakni deskriptif).[6] Analisis posisi, yang berupaya menggabungkan masalah waktu dan keadilan, diusulkan sebagai alternatif.[7][8] Ekonomi ekologis berbagi beberapa perspektifnya yang sama dengan ekonomi feminis, termasuk fokus pada nilai-nilai keberlanjutan, alam, keadilan, dan kepedulian.[9]