As-Syekh Fadhillah Khan | |
---|---|
![]() Fatahillah (kanan) dalam perangko keluaran tahun 2008 | |
Gelar | ~ Fatahillah ~ Pangeran Jayakarta I |
Nisbah | Al-Husaini |
Lahir | Fadhillah Khan |
Meninggal | Kesultanan Cirebon |
Dimakamkan di | Astana Gunung Sembung |
Nama lain | Falatehan (Penyebutan oleh orang Portugal) |
Zaman | - Kesultanan Samudera Pasai - Kesultanan Cirebon |
Pekerjaan |
|
Denominasi | Sunni |
Murid dari | dan guru-guru lainnya |
Mempengaruhi | |
Sultan Cirebon Ke-2 | |
1568 - 1570 | |
Pendahulu | Sunan Gunung Jati |
Penerus | Panembahan Ratu I |
Istri | Ratu Wulung Ayu binti Sunan Gunung Jati |
Keturunan |
|
Fatahillah, Tagaril/Fagaril, Falatehan (ejaan orang Portugis),[1] Tubagus Pase atau Pangeran Jayakarta I adalah Laksamana Cirebon dan tokoh penyebar Islam yang dikenal karena memimpin penaklukan Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan mengganti namanya menjadi Jayakarta.
Penaklukkan ini adalah salah satu misinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah Kerajaan Sunda di Jawa Barat dan mencegah bangsa Portugis membentuk benteng disana.[2]
Nama Falatehan pertama kali disebutkan oleh João de Barros dalam seri bukunya yang berjudul Décadas da Ásia (Dekade-dekade dari Asia).
Ia melaporkan bahwa salah satu kapal brigantin armada Duarte Coelho yang terdampar di Sunda Kelapa, telah diserang oleh pasukan muslim di bawah pimpinan Fatahillah dan membunuh semua laskar Portugis di kapal tersebut.[3]