Falatehan ( Fatahillah ) | |
---|---|
Sultan Cirebon ke-2 | |
Adipati Jayakarta ke - 1 | |
Masa jabatan 1530–1550 | |
Pendahulu Jabatan Baru | |
Panglima Perang Demak ke - 4 | |
Masa jabatan 1521–1530 | |
Pengganti Belum Diketahui | |
Gelar | Pangeran Jayakarta I |
Informasi pribadi | |
Lahir | Tidak diketahui |
Meninggal | tak diketahui |
Agama | Islam |
Pasangan | Ratu Wulung Ayu |
Anak |
|
Zaman | Penyebaran Islam di Nusantara, Kolonialisme Portugis di Indonesia |
Denominasi | Sunni |
Dikenal sebagai |
|
Pemimpin Muslim | |
Pendahulu | Maulana Muhammad Al-Maghribi |
Penerus | Maulana Yusuf |
Fatahillah, Tagaril/Fagaril, Falatehan (ejaan orang Portugis),[2] Tubagus Pase atau Pangeran Jayakarta I adalah Laksamana Cirebon dan tokoh penyebar Islam yang dikenal karena memimpin penaklukan Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan mengganti namanya menjadi Jayakarta.
Penaklukkan ini adalah salah satu misinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah Kerajaan Sunda di Jawa Barat dan mencegah bangsa Portugis membentuk benteng disana.[3]
Nama Falatehan pertama kali disebutkan oleh João de Barros dalam seri bukunya yang berjudul Décadas da Ásia (Dekade-dekade dari Asia).
Ia melaporkan bahwa salah satu kapal brigantin armada Duarte Coelho yang terdampar di Sunda Kelapa, telah diserang oleh pasukan muslim di bawah pimpinan Fatahillah dan membunuh semua laskar Portugis di kapal tersebut.[4]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan