Fibromyalgia | |
---|---|
Lokasi dari sembilan titik nyeri berpasangan berdasarkan kriteria American College of Rheumatology tahun 1990 untuk fibromyalgia | |
Informasi umum | |
Nama lain | Sindrom Fibromyalgia |
Pelafalan | |
Spesialisasi | Psikiatri, reumatologi, neurologi[2] |
Penyebab | Belum diketahui[3][4] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Nyeri yang meluas, rasa lelah, gangguan tidur[5][3] |
Awal muncul | Usia pertengahan[4] |
Durasi | Jangka lama[5] |
Diagnosis | Berdasarkan gejala setelah menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya [3][4] |
Kondisi serupa | Polymyalgia rheumatica, rheumatoid arthritis, osteoartritis, penyakit tiroid[6] |
Perawatan | Olahraga dan istirahat yang cukup, diet sehat[4] |
Pengobatan | Duloxetine, milnacipran, pregabalin, gabapentin[4][7] |
Prognosis | Harapan hidup normal [4] |
Prevalensi | 2–8%[3] |
Fibromyalgia atau sindrom fibromyalgia adalah keadaan klinis yang ditandai dengan nyeri kronis yang dengan respon nyeri yang meningkat dengan penekanan.[5] Gejala lain termasuk kelelahan sampai pada tingkat tertentu yang mempengaruhi aktivitas normal, masalah tidur dan masalah ingatan.[3] Beberapa pasien melaporkan adanya sindrom kaki gelisah (Restless Legs Syndrome; RLS), masalah usus atau kandung kemih, mati rasa dan kesemutan, serta kepekaan terhadap kebisingan, cahaya, atau suhu.[4] Fibromyalgia sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma.[3] Jenis nyeri kronis lainnya juga sering muncul.[3]
Penyebab fibromyalgia masih belum diketahui, tapi kombinasi faktor genetik dan lingkungan diyakini terlibat.[3][4] Kondisi ini diyakini dapat diturunkan secara genetik.[8] Faktor lain yang dapat terlibat antara lain stres psikologis, trauma dan infeksi tertentu.[3] Rasa sakit yang muncul dapat diakibatkan oleh proses di sistem saraf pusat dan kondisi ini disebut sebagai "sindrom sensitisasi sentral".[5][3] Fibromyalgia dianggap sebagai sebuah kelainan oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat dan American College of Rheumatology.[4][9] Saat ini tidak ada tes diagnostik khusus.[4] Diagnosis dapat ditegakkan dengan menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya dan membuktikan bahwa sejumlah gejala ada.[3][4]
Fibromyalgia diperkirakan dapat mempengaruhi 2-8% populasi.[3] Wanita lebih sering menderita penyakit ini dua kali lebih sering dibandingkan pria.[3] Angka tersebut tampak serupa di banyak wilayah di dunia dan di antara budaya yang berbeda.[3] Fibromyalgia pertama kali didefinisikan pada tahun 1990, dengan kriteria yang diperbarui pada tahun 2011.[3] Terdapat kontroversi mengenai klasifikasi, diagnosis, dan pengobatan fibromyalgia.[10][11] Meskipun beberapa pihak merasa diagnosis fibromyalgia dapat berdampak negatif pada seseorang, penelitian lain menganggapnya bermanfaat. [3]
Pengobatan fibromyalgia dapat menjadi sulit.[4]Rekomendasi pengobatannya sering kali mencakup tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan yang sehat.[4] Terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat membantu penderita.[3][12] Obat duloxetine, milnacipran atau pregabalin dapat digunakan.[4] Penggunaan obat nyeri opioid masih kontroversial, beberapa pihak menyatakan kegunaannya tidak didukung oleh bukti,[4][13] sedangkan pihak lain mengatakan bahwa opioid lemah mungkin dapat digunakan jika obat lain tidak efektif.[14] Suplemen makanan tidak memiliki bukti yang mendukung sebagai pengotaban.[4] Meskipun fibromyalgia dapat berlangsung lama, namun tidak menyebabkan kematian atau kerusakan jaringan.[4] Istilah "fibromyalgia" berasal dari bahasa Latin fibro-, yaitu "jaringan berserat", bahasa Yunani μυώ myo-, "otot", dan bahasa Yunani άλγος algos, "nyeri", sehingga istilah ini dapat diartikan sebagai "nyeri otot dan jaringan ikat fibrosa".[15]