Frekuensi rendah (bahasa Inggris: Low frequency) adalah sebutan ITU[1] untuk frekuensi radio (RF) dalam kisaran 20–300 Hz (Hertz). Panjang gelombangnya bisa mencapai 1–10 km sehingga frekuensi rendah juga dapat disebut pita kilometer dan gelombang kilometer. Bunyi dengan frekuensi rendah dapat merambat dengan jarak yang sangat jauh dan mampu menembus hambatan tanpa mengurangi muatan frekuensi.[butuh rujukan]
Menurut teori partikel, setiap sesuatu atau zat di muka bumi tersusun atas partikel-partikel kecil yang akan bergerak dan bergetar. Namun, getaran tersebut hanya sekitar 20–300 Hz. Manusia tidak dapat mendengar frekuensi rendah karena kemampuan telinga yang hanya dapat menangkap gelombang dengan kekuatan 20 - 20.000 Hz.[butuh rujukan]
Dalam beberapa pengecualian, manusia tertentu memiliki ketajaman pendengaran yang seiring waktu menurun karena pengaruh usia atau kecelakaan. Beberapa hewan memiliki kemampuan mendengar suara infrasonik, yaitu jangkrik, anjing, dan lumba-lumba. Dalam beberapa kondisi, hewan-hewan yang memiliki kemampuan menangkap bunyi frekuensi rendah dapat mendeteksi adanya gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami.[butuh rujukan]
Pada zaman sebelum pemutakhiran teknologi, manusia menggunakan seismograf untuk mendeteksi bencana alam lebih awal. Seismograf ditemukan oleh peneliti Zhang Heng asal China pada zaman Dinasti Han.[2] Struktur utamanya terdiri dari gantungan pemberat dan ujung yang lancip seperti pensil. Ujung lancip seperti pensil berfungsi sebagai cara mengetahui arah gempa dan kekuatan yang tergambar dalam bentuk seismogram.[butuh rujukan]