Gacaca adalah bagian dari sistem keadilan masyarakat yang didirikan pada tahun 2001 di Rwanda untuk mengadili pelaku Genosida Rwanda tahun 1994 yang merenggut sekitar 800.000 hingga 1.000.000 nyawa orang Rwanda, sebagian besar orang Tutsi serta Hutu moderat. Sistem ini terinspirasi dari tradisi penegakan hukum masyarakat Rwanda sebelumnya,
Setelah meletusnya genosida, Front Patriotik Rwanda mencoba mengembangkan sistem yang dapat mengadili sekitar 100.000 orang yang dituduh terlibat dalam genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.[1] Pada tahun 2000, kurang lebih 120.000 orang yang dituduh terlibat dimasukkan ke dalam penjara Rwanda (Reyntjens & Vandeginste 2005, 110), sementara dari Desember 1996 hingga Desember 2006 pengadilan Rwanda hanya mampu mengadili sekitar 10.000 tersangka (Human Rights Watch 2004, 18): dengan laju seperti itu, diperlukan 110 tahun untuk mengadili semua tahanan. Maka dari itu, Rwanda menetapkan sistem gacaca untuk mempercepat pengadilan. Gacaca adalah metode keadilan transisional yang dirancang untuk mendorong pemulihan.[2] Gacaca terfokus pada pengadilan kriminal dan memberikan keadilan ke tangan korban. Namun, sistem ini dikritik karena bahaya yang dihadapi oleh korban: terdapat sejumlah laporan bahwa korban diserang karena memberikan bukti di pengadilan.[3]