Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Gadis Arivia | |
---|---|
Lahir | 8 September 1964 New Delhi, India |
Pekerjaan | filsuf, feminis |
Dr. Dra. Gadis Arivia Effendi, MA (lahir 8 September 1964) adalah seorang aktivis gerakan perempuan, Doktor filsafat Universitas Indonesia, dan pendiri Yayasan Jurnal Perempuan.
Gadis Arivia mulai dikenal sejak peristiwa penangkapannya saat berdemonstrasi bersama puluhan ibu lainnya yang tergabung dalam Suara Ibu Peduli, menyuarakan isu kelangkaan susu bayi di bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Februari 1998. Saat itu Gadis bersama dua ibu lainnya Wilasih Noviana dan Karlina Leksono ditangkap polisi.
Ketertarikan Gadis soal studi feminisme sudah sejak masa kuliah filsafat. Saat itu, di Indonesia, feminisme masih menjadi teori atau wacana yang dianggap baru.
Salah satu pemikir feminisme yang dikaguminya adalah Barbara Smith. Barbara dalam bukunya All the Women are White, All the Blacks are Men, But Some of Us are Brave, yang bersumber dari pidatonya pada 1979 menyebut feminisme adalah teori dan praktik politik yang berjuang untuk membebaskan (pembebasan total) semua perempuan. Di dalam negeri, dia mengagumi seorang dosennya Toeti Herati Nurhadi yang banyak meminjamkan buku-buku feminisme kepada Gadis.
Saat ini, selain menekuni pekerjaannya sebagai pengajar tetap studi feminisme dan filsafat kontemporer di Universitas Indonesia, Gadis mengabdikan diri sebagai Direktur Yayasan Jurnal Perempuan (YJP). Gadis juga sering menulis wacana-wacana feminisme di berbagai media, jurnal, dan buletin di dalam maupun di luar negeri.
Pada tahun 2006, Gadis kerap menulis dan menjadi pembicara seputar kontroversi Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi.