Galai atau Gali (dari bahasa Portugis: Galé) adalah sejenis kapal yang menggunakan dayung sebagai alat penggerak utama. Ciri-ciri yang membedakan galai dari kapal-kapal lain adalah lambungnya yang panjang dan ramping, saratnya yang rendah, serta lambung timbulnya yang pendek. Hampir semua jenis galai dilengkapi layar yang dapat digunakan bilamana angin mendukung, tetapi tenaga manusia tetap menjadi daya penggerak utama. Penggunaan tenaga manusia ini memungkinkan galai berlayar menentang arah angin maupun arus laut. Galai adalah hasil reka cipta peradaban-peradaban bahari di kawasan sekitar Laut Tengah pada permulaan milenium pertama Pra-Masehi. Berbagai jenis galai masih dimanfaatkan sampai permulaan abad ke-19, baik untuk berperang, berniaga, maupun merompak.
Galai dimanfaatkan sebagai kapal perang oleh bangsa-bangsa bahari kuno di sekeliling Laut Tengah, antara lain bangsa Yunani, bangsa Fenisia, dan bangsa Romawi. Galai tetap merupakan jenis kapal yang paling banyak dipakai untuk berperang dan merompak di perairan Laut Tengah sampai dasawarsa terakhir abad ke-16. Sebagai kapal perang, galai pernah diperlengkapi dengan berbagai macam senjata, antara lain hulu pembobol, katapel tempur, dan meriam, tetapi mengandalkan pula jumlah awaknya yang banyak untuk menundukkan kapal-kapal musuh melalui aksi serbu kapal. Galai adalah jenis kapal pertama yang memanfaatkan meriam-meriam berat secara efektif sebagai senjata antikapal. Pemanfaatan galai sebagai landasan senjata api berat telah memicu perubahan rancangan benteng-benteng pantai Abad Pertengahan, dan penyempurnaan kapal-kapal perang layar.
Pemanfaatan galai dalam peperangan mencapai puncaknya pada penghujung abad ke-16, yakni dalam pertempuran-pertempuran laut semisal Pertempuran Lepanto tahun 1571, salah satu pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah dunia. Kendati demikian, kapal-kapal layar dan kapal-kapal hibrida seperti sabak akhirnya menggeser pemanfaatan galai dalam pertempuran laut pada abad ke-17. Galai adalah kapal perang yang paling lazim digunakan di Samudra Atlantik pada Abad Pertengahan, dan masih digunakan secara terbatas di Karibia, Filipina, dan Samudra Hindia pada permulaan Zaman Modern, umumnya sebagai kapal ronda dalam usaha memberantas bajak laut. Sejak pertengahan abad ke-16, galai hanya sesekali digunakan di Laut Baltik sebagai sarana angkutan laut jarak dekat dan angkutan penyeberangan antarpulau yang berdekatan. Galai sempat muncul kembali di medan tempur pada abad ke-18 dalam perang yang melibatkan Rusia, Swedia, dan Denmark.