Gedeg | |||||
---|---|---|---|---|---|
![]() | |||||
Negara | ![]() | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Mojokerto | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | M. Taufiqurrohman, S.STP., M.M. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 58.409 jiwa | ||||
Kode pos | 61351 | ||||
Kode Kemendagri | 35.16.14 ![]() | ||||
Kode BPS | 3516140 ![]() | ||||
Luas | 26,18 km² | ||||
Desa/kelurahan | 14 | ||||
|
Gedeg adalah kecamatan di Kabupaten Mojokerto yang terletak di sebelah utara. Gedeg merupakan pusat dari Kawedanan Modjokasri yaitu daerah administrasi pada zaman kolonial Belanda dan awal kemerdekaan yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto di utara Sungai Brantas yang terdiri dari Kecamatan Gedeg, Jetis, Kemlagi, dan Dawarblandong.[1][2] Gedeg adalah daerah strategis yang terhubung langsung ke Kota Mojokerto di selatan Brantas dengan adanya Jembatan Lespadangan dan Pagerluyung.[3] Gedeg menjadi lokasi Gerbang Tol Mojokerto Barat di ruas Jalan Tol Kertosono–Mojokerto serta terdapat rumah sakit umum daerah (RSUD) yang melayani Mojokerto utara.
Gedeg terkenal dengan pabrik gulanya yaitu PG Gempolkrep yang dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1845. Pada zaman itu, Mojokerto adalah penghasil gula yang produktif dengan belasan pabrik gula. PG Gempolkrep adalah satu-satunya pabrik gula yang tersisa dan masih aktif di Kabupaten Mojokerto.[4] Sejak tahun 2013, di dekat pabrik tersebut juga dibangun pabrik bioetanol yaitu PT Energi Agro Nusantara (Enero) (anak usaha Perkebunan Nusantara X) dengan bahan baku molase atau tetes tebu.[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama jembatan
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama enero