Waktu UTC | 2008-05-12 06:28:01 |
---|---|
ISC | 13228121 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 12 Mei 2008 |
Waktu setempat | 14:28:01 CST |
Lama | 2 menit |
Kekuatan | 8.0 ML 7.9 Mw[1] |
Kedalaman | 19 km (12 mi) |
Episentrum | 31°01′16″N 103°22′01″E / 31.021°N 103.367°E |
Sesar | Sesar Longmenshan |
Jenis | Sesar Naik Supershear |
Wilayah bencana | Tiongkok, Sichuan |
Kerusakan total | $150 miliar (2008 USD) |
Intensitas maks. | XI (Ekstrem) |
Korban | 87,587 tewas 374,643 terluka 18,392 hilang 14 juta mengungsi |
Sumber | [2][3][4] |
Gempa bumi Sichuan 2008 adalah gempa bumi besar berkekuatan 8.0 skala Richter (lalu dilaporkan dengan kekuatan 7.9 Mw oleh USGS) dengan episenter di Kabupaten Wenchuan, Provinsi Sichuan, Republik Rakyat Tiongkok yang terjadi pada 12 Mei 2008 pada pukul 14.28 waktu setempat (06.28 GMT). Pusat gempa terletak 80 kilometer (50 mi) barat laut Chengdu, ibu kota provinsi, dengan kedalaman fokus 19 km (12 mi). Gempa tersebut memecahkan patahan sepanjang lebih dari 240 km (150 mil), dengan pergeseran permukaan beberapa hingga meter. Gempa tersebut juga terasa hingga Beijing dan Shanghai dengan masing-masing berjarak 1.500 dan 1.700 km (930 dan 1.060 mil) dari pusat gempa, di mana gedung perkantoran bergoyang karena gempa, Getaran juga terasa di Bangkok, Thailand dan Hanoi, Vietnam.[5]
Menurut laporan resmi pemerintah RRT, jumlah korban meninggal dunia mencapai 87.587 orang, 18.392 hilang dan 300.000 luka-luka.[6] Gempa bumi menyebabkan sedikitnya 4,8 juta orang kehilangan tempat tinggal, meskipun jumlahnya bisa mencapai 11 juta orang.[7] Sekitar 15 juta orang tinggal di daerah yang terkena dampak. Gempa ini adalah gempa bumi paling mematikan di Tiongkok sejak gempa bumi Tangshan tahun 1976 yang menewaskan 242.000 jiwa.[8]
Pemerintah RRT menanggapi bencana ini dengan cepat. Dua jam setelah gempa tersebut terjadi, Perdana Menteri Wen Jiabao terbang ke daerah bencana.[9] Pada hari yang sama, militer RRT mengerahkan lebih dari 50.000 tentara untuk membantu misi penyelamatan. Palang Merah RRT mengirimkan 557 tenda dan 2.500 selimut ke Kabupaten Wenchuan.[10][11] Yayasan Tzu Chi dari Taiwan menjadi tim bantuan luar negeri pertama yang diizinkan pemerintah RRT untuk mengirimkan tim bantuan ke kawasan bencana. Akses transportasi yang rusak akibat bencana serta kondisi alam di sebagian kawasan yang terkena dampak gempa masih membuat tim bantuan kesulitan untuk mencapai beberapa daerah yang kondisinya paling buruk.