Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai gempa bumi dan tsunami Aceh, adalah peristiwa gempa bumi megathrust yang terjadi pada pukul 07:58:53 WIB hari Minggu, 26 Desember 2004. Pusat gempa terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia.[13] Guncangan gempa bumi tersebut berskala 9.1–9.3 dalam Skala kekuatan magnitudo dan IX (Hebat) dalam Skala intensitas Mercalli. Bencana gempa bumi dan tsunami ini menewaskan sekitar 227.898 jiwa pada 14 negara; Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, Somalia, dan Maladewa adalah negara yang paling parah terkena dampaknya.[14]Banda Aceh melaporkan jumlah korban jiwa terbanyak. Bencana ini dianggap sebagai bencana alam paling mematikan pada abad ke-21, dan bencana terburuk sepanjang sejarah Indonesia, Sri Lanka, dan Thailand. Tingginya angka kematian disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesigapan masyarakat terhadap fenomena alam tersebut, sehingga banyak korban yang berjatuhan akibat peristiwa ini.[15]
Gempa ini merupakan gempa bumi terkuat yang pernah tercatat di Asia, dan gempa bumi terkuat ketiga yang pernah tercatat sepanjang sejarah modern, setelah Gempa bumi Valdivia 1960 dan Gempa bumi Alaska 1964. Gempa ini merupakan patahan terpanjang, dengan panjang antara 1.200 km hingga 1.300 km (720 mil hingga 780 mil), dan memiliki durasi guncangan terlama yang pernah diamati, setidaknya 10 menit.[16] Gempa ini menyebabkan seluruh planet Bumi bergetar 1 sentimeter (0,4 inci)[17] dan memicu aktivitas gempa di berbagai wilayah, termasuk Alaska.[18] Episentrumnya terletak antara Pulau Simeulue dan Sumatra.[19] Penderitaan masyarakat dan negara terdampak mendorong berbagai negara untuk memberi bantuan kemanusiaan.
Total kerugian finansial akibat bencana ini mencapai USD$14 miliar atau sekitar Rp 51,4 triliun, sehingga membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun untuk pemulihan seperti kondisi sebelum bencana.[20] Peristiwa ini dikenal di kalangan peneliti sebagai Gempa bumi Sumatra–Andaman.[21][22]Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat berbagai julukan, termasuk Tsunami Samudra Hindia 2004, Tsunami Asia Selatan, Tsunami Aceh, Tsunami Indonesia, Tsunami Natal, dan Tsunami Hari Boxing.