Gencatan Senjata Dua Belas Tahun adalah penghentian perang antara Spanyol Habsburg dengan Republik Belanda seperti yang disepakati di Antwerpen pada 9 April 1609 (pada hari yang sama dengan Maklumat Pengusiran Morisco).[1] Gencatan senjata ini merupakan momen penting selama Perang Delapan Puluh Tahun karena setelah itu Belanda mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain. Bagi Spanyol, gencatan senjata ini merupakan kekalahan yang memalukan karena mereka harus mengalah dalam berbagai hal.[2][3] Walaupun begitu, gencatan senjata ini memungkinkan Raja Felipe III dari Spanyol dan menteri favoritnya, Adipati Lerma, untuk mencurahkan perhatian mereka terhadap masalah-masalah dalam negeri di Spanyol. Adipati Utama Albrecht VII dan istrinya Isabella juga memanfaatkan perdamaian ini untuk memperkuat kekuasaan Habsburg di Austria dan melancarkan Kontra-Reformasi di wilayah mereka.