bahasa Arab: الأنطاكية السريانية المارونية | |
Penggolongan | Katolik Timur |
---|---|
Orientasi | Suryani |
Bentuk pemerintahan | Episkopal |
Paus | Fransiskus |
Primat | Batrik Bechara Boutros al-Rahi |
Wilayah | Lebanon (kurang lebih sepertiga), Suriah, Israel, Siprus, Yordania, dan diaspora |
Bahasa | Bahasa Arab (Bahasa Arab Lebanon · Bahasa Arab Maronit Siprus); Bahasa liturgi: Bahasa Aram (Bahasa Suryani) |
Liturgi | Ritus Suriah Barat |
Kantor pusat | Bkerké, Lebanon |
Pendiri | Maron; Yohanes Maron |
Didirikan | 410 M; ca. 685 M Biara Santo Maron |
Umat | 3.537.690 jiwa[1] |
Situs web resmi | http://www.bkerki.org |
Gereja Katolik Maronit | |
Ayat "Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya" (Yesaya 35:2) dikaitkan pada Batrik Maronit. | |
Pendiri | Maron, 410 Masehi; Yohanes Maron, Abad ke-7 |
Berdiri | |
Dikenal | Gereja Katolik, Gereja-Gereja Katolik Timur |
Uskup Agung | Bechara Boutros al-Rahi |
Pusat | Bkerké, Lebanon |
Wilayah | Suriah, Lebanon, Siprus, Amerika Serikat, Israel, Australia, Brasil |
Anggota | sekitar sepertiga wilayah Lebanon ; |
Bahasa | Bahasa Suryani (liturgi), Bahasa Arab(sebelumnya hanya bahasa Suryani), Bahasa Arab Siprus |
Penganut | 3.500.000 jiwa[2] |
Website |
Gereja Maronit (bahasa Arab: الكنيسة المارونية) adalah sebuah Gereja partikular sui iuris Katolik Timur dalam persekutuan paripurna dengan Sri Paus dan Gereja Katolik, dengan status swatantra menurut Kitab Kanon Gereja-Gereja Timur. Gereja Maronit dikepalai oleh Batrik Bechara Boutros al-Rahi sejak 2011. Nama resmi Gereja ini adalah Gereja Maronit Suryani Antiokhia (bahasa Latin: Ecclesia Syrorum Maronitarum; bahasa Suryani: ܥܕܬܐ ܣܘܪܝܝܬܐ ܡܪܘܢܝܬܐ ܕܐܢܛܝܘܟܝܐ, translit. ʿĪṯo Suryoyṯo Morunoyṯo d'Anṭiokia; bahasa Arab: الكنيسة الأنطاكية السريانية المارونية al-Kanīsa al-Anṭākiyya al-Suryāniyya al-Mārūniyya). Gereja yang menggunakan Ritus Suriah Barat dan bahasa Suryani ini merupakan bagian dari Kekristenan Suryani berdasarkan liturgi dan warisan budayanya.
Sedari dahulu Gereja Maronit berkarya di kawasan Levant, khususnya di daerah sekitar Gunung Lebanon. Pusat tadbir Gereja ini berkedudukan di Bkerke, sebelah utara dari kota Beirut. Sepanjang sejarahnya, Gereja ini pernah pula berpusat di Kfarhay, Yanouh, Mayfouq, dan Lembah Qadisha. Meskipun demikian, akibat emigrasi sejak abad ke-19, sekitar dua pertiga umat Gereja ini berada di luar "lingkup Antiokhia" dan menetap di kantong-kantong diaspora Lebanon di Eropa, Amerika, Australia, dan Afrika.
Pembentukan Gereja Maronit terjadi dalam tiga kurun waktu, mulai dari abad ke-4 sampai abad ke-7. Periode pertama ditandai oleh terbentuknya sebuah jemaat yang dipimpin oleh Santo Maron selaku pemimpin dan santo pelindung. Periode kedua bermula dengan pendirian Biara Santo Maron di Orontes yang dibangun selepas Konsili Kalsedon guna mempertahankan ajaran-ajaran Konsili itu.[3] Biara ini disebut-sebut dalam catatan-catata sejarah kuno sebagai "Biara Terbesar" di wilayah Secunda Syria, dengan lebih dari 300 pertapaan di sekitarnya.[4] Sesudah 518, biara ini secara de facto membentuk banyak paroki di Prima Syria, Cole Syria, dan Fenisia. Periode ketiga adalah masa sede vacante sesudah peristiwa penaklukan Islam atas kawasan Levant. Menurut tradisi Maronit, para uskup dari Biara Santo Maron akhirnya memilih Yohanes Maron sebagai batrik pada ca. 685 M. Gereka Ortodoks Yunani Antiokhia kembali memiliki batrik pada 751 M.[5]
Meskipun jumlahnya kini berkurang, umat Maronit masih merupakan salah satu kelompok etnik keagamaan utama di Lebanon, dengan kelompok-kelompok minoritas umat Maronit yang lebih kecil di Suriah, Siprus, Israel, dan Yordania.
Lebih dari 3.198.600 umat Maronit masih tekun menjalankan ritual keagamaan.[2]