Guntang merupakan alat musik bambu dari suku Bali. Guntang merupakan bagian penting dari gamelan geguntangan yang mengiringi tari Arja.[1] Terdapat dua jenis guntang, masing-masing memiliki fungsi dan ukuran yang berbeda, sehingga memberikan warna suara yang khas. Jenis pertama berfungsi sebagai gong, yaitu penanda akhir sebuah bagian lagu, sedangkan jenis kedua berfungsi sebagai kajar, yang mengatur tempo cepat dan lambat dalam memainkan repertoar lagu.[1]
Keunikan guntang terletak pada karakteristik akustiknya. Tidak seperti kebanyakan alat musik lainnya, guntang tidak menghasilkan nada spesifik, tetapi lebih menonjolkan pola ritmis yang memperkuat struktur lagu.[1] Dalam konteks gamelan geguntangan, guntang juga berperan sebagai identitas ansambel, sekaligus memperlihatkan variasi seni dalam perkembangan tradisi musikalnya.[1]