HMS Prince of Wales (53)

HMS Prince of Wales (Nomor Lambung 53) adalah kapal tempur kelas King George V milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy), dinamakan atas Prince of Wales, yakni status putra Mahkota Kerajaan Inggris; dan dikenal atas partisipasinya di Pertempuran Selat Denmark dan karier singkatnya yang berakhir dengan penenggelamanya di Malaya. Ditugaskan pada bulan Mei 1941, ia langsung bergabung dengan HMS Hood dalam perburuan mencari kapal tempur Jerman Bismarck dan kapal penjelajah Jerman Prinz Eugen yang tengah berupaya kabur ke Atlantik.

Karena masih baru, awaknya masih belum begitu paham dan masih ada petugas dari darat yang melatih mereka, mengurangi efektivitasnya pada Pertempuran Selat Denmark, hal ini diperparah dengan meriam 14 inci nya yang terlalu kompleks dan bermasalah, bahkan salah satunya (Meriam A) mengalami macet ditengah pertempuran. Prince of Wales dipaksa mundur setelah Hood tenggelam dan ia sendiri ditembaki bertubi-tubi hingga anjunganya hancur. Meski begitu, salah satu pelurunya mengenai dan membocorkan tangki Bismarck, membuat Jerman membatalkan misinya dan kembali ke Brest. Hal ini menyebabkan Bismarck mudah diburu, dan akhirnya ditenggelamkan.

Setelah diperbaiki, ia ditugaskan sementara untuk mengantar Perdana Menteri Winston Churchill untuk bertemu dengan Presiden AS Franklin D. Roosevelt dalam pertemuan Piagam Atlantik di bulan Agustus.

Pada bulan September 1941, ia dipindahkan ke Armada Mediterrania, sebelum dipindahkan lagi ke Singapura untuk melindungi Malaya dari serangan Jepang pada akhir Oktober. Pada 10 Desember 1941, dalam perjalanan ke Kota Bharu bersama kapal tempur penjelajah Repulse diserang oleh pesawat Jepang. Sebuah torpedo mengenainya, membuatnya tenggelam, sementara Repulse dan kapal pengiringnya bertahan sebelum akhirnya tenggelam juga. Penenggelaman ini membuat Angkatan Laut Kekaisaran Jepang bebas beroperasi di Malaya, serta membuktikan bahwa kekuatan kapal tempur telah dikalahkan oleh kekuatan pesawat tempur.