Hangeul/Joseon-geul 한글 / 조선글 | |
---|---|
Jenis aksara | Alfabet
|
Bahasa | Korea Cia-Cia (tidak resmi[1]) |
Pencipta | Raja Sejong yang Agung |
Periode | 1443 sampai sekarang |
Arah penulisan | Kiri ke kanan (tradisional: atas ke bawah, dari kolom sebelah kanan) |
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Hang, 286 , Hangul (Hangŭl, Hangeul) |
Pengkodean Unicode | |
Nama Unicode | Hangul |
U+AC00–U+D7AF, U+1100–U+11FF, U+3130–U+318F, U+3200–U+32FF, U+A960–U+A97F, U+D7B0–U+D7FF, U+FF00–U+FFEF | |
Hangeul | |
---|---|
Hangeul | 한글 (di Korea Selatan) 조선글 (di Korea Utara) |
Alih Aksara yang Disempurnakan | Hangeul (di Korea Selatan) Joseon-geul (di Korea Utara) |
McCune–Reischauer | Han'gŭl (di Korea Selatan Josŏn-gŭl (di Korea Utara) |
Hangeul (한글; dibaca ˈhɑːŋɡʊl ( dengarkan)), atau Joseon-geul/Josŏn-gŭl (di Korea Utara) adalah alfabet yang digunakan untuk menulis bahasa Korea.[2] Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450) pada tahun 1443 masa Dinasti Joseon. Meskipun tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol' seperti aksara Tionghoa), Hangeul sebenarnya merupakan abjad fonetik atau alfabet, karena setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf (jamo)— 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Sebenarnya Hangeul masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal, tetapi dihilangkan. Selain untuk menuliskan bahasa Korea, Hangeul juga dipakai untuk Bahasa Cia-Cia, di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Setiap tanggal 9 Oktober di Korea Selatan diperingati sebagai Hari Hangeul.