| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC (preferensi)
Imidazolidina-2,4-diona | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
C3H4N2O2 | |||
Massa molar | 100,08 g·mol−1 | ||
Titik lebur | 220 °C (428 °F; 493 K) | ||
39,7 g/l (100 °C) | |||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
![]() ![]() ![]() | |||
Referensi | |||
Hidantoin atau glikolurea adalah senyawa organik heterosiklik dengan rumus CH2C(O)NHC(O)NH. Senyawa ini merupakan padatan tak berwarna yang muncul dari reaksi asam glikolat dan urea. Senyawa ini merupakan turunan teroksidasi dari imidazolidina. Dalam pengertian yang lebih umum, hidantoin dapat merujuk pada kelompok atau kelas senyawa dengan struktur cincin yang sama dengan senyawa induknya. Misalnya, fenitoin (disebutkan di bawah) memiliki dua gugus fenil yang disubstitusikan ke karbon nomor 5 dalam molekul hidantoin.[1]