Hipotesis dua sumber adalah sebuah penjelasan tentang hubungan di antara tiga Injil yaitu Matius, Markus, dan Lukas. Hipotesis ini mengaakan bahwa ada dua sumber bagi Injil Matius dan Injil Lukas: yaitu Injil Markus dan sebuah kumpulan ucapan-ucapan Yesus yang hipotetis yang disebut Q.
Hipotesis dua sumber muncul pada abad ke-19 jawaban sebagai jawaban kepada masalah sinoptik, pertanyaan tentang hubungan antara ketiga injil satu sama lain, yang telah menjadi pusat perhatian para pakar Alkitab sejak abad sebelumnya. Jawaban yang diajukan oleh Hipotesis dua sumber ialah bahwa Markus adalah injil pertama yang ditulis, dan bahwa Matius dan Lukas mengandalkannya dan sebuah kumpulan ucapan-ucapan Yesus yang kini telah hilang. Kekuatan Hipotesis dua sumber adalah kemampuan penjelasannya mengenai bahan-bahan yang sama-sama dimiliki dan tidak dimiliki di dalam ketiga injil, serta kesulitan-kesulitan dengan alternatif-alternatifnya; kelemahannya terletak dalam perkecualian-perkecualian kepada pola-pola ini, dan dalam sifat yang hipotetis dari kumpulan ucapan-ucapan Yesus yang diajukannya.
Sebagai jawaban kepada masalah-masalah ini, para pakar masa kini mengajukan sejumlah uraian dan variasi terhadap hipotesis yang mendasarnya, dan bahkan hipotesis-hipotesis yang sama sekali alternatif. Betapapun juga, "Hipotesis dua sumber memperoleh dukungan dari kebanyakan kritik Alkitab dari semua benua dan denominasi."[1]