IG Farben

I.G. Farbenindustrie AG
Aktiengesellschaft
IndustriBahan kimia
NasibDilikuidasi
PendahuluBASF, Bayer, Hoechst, Agfa, Griesheim-Elektron, Weiler Ter Meer[1]
PenerusAgfa, BASF, Bayer, Hoechst (kini Sanofi)
Didirikan2 Desember 1925
Ditutup1952 (likuidasi dimulai)
31 Oktober 2012 (likuidasi selesai)
Kantor pusatFrankfurt am Main
Tokoh kunci
Carl Bosch, Carl Duisberg, Hermann Schmitz, Edmund ter Meer, Arthur von Weinberg
Karyawan
330.000 pada tahun 1943, termasuk tenaga kerja paksa[2]

Interessengemeinschaft Farbenindustrie AG, atau biasa disingkat menjadi IG Farben, dulu adalah sebuah konglomerat bahan kimia dan farmasi asal Jerman. Dibentuk pada tahun 1925 melalui penggabungan enam perusahaan kimia, yakni BASF, Bayer, Hoechst, Agfa, Chemische Fabrik Griesheim-Elektron, dan Chemische Fabrik vorm. Weiler Ter Meer,[1] perusahaan ini lalu disita oleh Sekutu pasca Perang Dunia II dan kembali dipisah sebagaimana sebelum digabung.[a]

Pada masa kejayaannya, IG Farben adalah perusahaan terbesar di Eropa serta perusahaan bahan kimia dan farmasi terbesar di dunia.[4] Ilmuwan IG Farben pun memberikan kontribusi fundamental pada semua bidang di industri bahan kimia dan farmasi. Otto Bayer menciptakan poliadisi untuk sintesis poliuretan pada tahun 1937,[5] dan tiga ilmuwan perusahaan ini juga menjadi penerima Nobel, yakni Carl Bosch dan Friedrich Bergius pada tahun 1931 "atas kontribusinya pada penciptaan dan pengembangan metode tekanan tinggi bahan kimia",[6] dan Gerhard Domagk pada tahun 1939 "atas penemuan dampak antibakteri dari prontosil".[7]

Pada dekade 1920-an, perusahaan ini berhubungan dengan Partai Rakyat Jerman dan dituduh oleh Nazi sebagai "perusahaan Yahudi kapitalis internasional".[8] Satu dekade kemudian, perusahaan ini menjadi donatur Partai Nazi, dan setelah Nazi mengambil alih Jerman pada tahun 1933, perusahaan ini menjadi kontraktor besar bagi pemerintah Jerman, dengan menyediakan banyak barang untuk mendukung upaya perang. Selama dekade tersebut, perusahaan ini memberhentikan pekerjanya yang berlatar belakang Yahudi, dengan memberhentikan sisanya pada tahun 1938.[9] Dideskripsikan sebagai "perusahaan industrial paling terkenal di Jerman selama Reich Ketiga"[10] pada dekade 1940-an, perusahaan ini bergantung pada tenaga kerja paksa dari kamp konsentrasi, termasuk 30.000 orang dari Auschwitz,[11] serta terlibat dalam eksperimen medis terhadap tahanan di Auschwitz dan Mauthausen.[12][13] Salah satu anak usaha perusahaan ini memasok gas beracun Zyklon B, yang membunuh lebih dari satu juta orang di kamar gas selama Holocaust.[b][15]

Pasca perang berakhir pada tahun 1945, Sekutu menyita perusahaan ini[a] dan otoritas Amerika Serikat pun membawa direktur dari perusahaan ini ke pengadilan. Diadakan mulai tahun 1947 hingga 1948 sebagai bagian dari peradilan Nuremberg, peradilan IG Farben membuat 23 orang direktur IG Farben dituntut atas kejahatan perang, dan 13 orang direktur akhirnya dinyatakan bersalah.[16] Pada tahun 1951, semua direktur yang dinyatakan bersalah telah dibebaskan oleh komisioner tinggi Amerika untuk Jerman, John J. McCloy.[17] Pada tahun 1951, semua yang tersisa dari IG Farben di Jerman Barat dipisah menjadi enam perusahaan, dan kemudian kembali dipisah menjadi tiga perusahaan, yakni BASF, Bayer, dan Hoechst.[a] Perusahaan-perusahaan tersebut lalu tetap beroperasi sebagai sebuah kartel informal dan memainkan peran penting pada Wirtschaftswunder. Pasca sejumlah penggabungan, suksesor utama dari perusahaan ini adalah Agfa, BASF, Bayer, dan Sanofi. Pada tahun 2004, Universitas Frankfurt, yang menempati bekas kantor pusat IG Farben, mengadakan sebuah pameran permanen di kampus, yakni Norbert Wollheim Memorial, untuk tenaga kerja paksa dan orang yang terbunuh oleh Zyklon B.[18]

  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Tammen 1978 195
  2. ^ Hayes 2001, hlm. xxi–xxii.
  3. ^ Hayes 2001, hlm. xxii.
  4. ^ Hager 2006, hlm. 74.
  5. ^ Nicholson 2006, hlm. 61.
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BoschBergiusNobel
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DomagkNobel
  8. ^ Bäumler 1988, hlm. 277ff.
  9. ^ Hayes 2001, hlm. 196.
  10. ^ Spicka 2018, hlm. 233.
  11. ^ Hayes 2001, hlm. xxi–xxii; Dickerman 2017, hlm. 440
  12. ^ Lifton & Hackett 1998, hlm. 310.
  13. ^ "Other doctor-perpetrators". Auschwitz-Birkenau Memorial and Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2016. 
  14. ^ Hayes 2001, hlm. 361.
  15. ^ Bartrop 2017, hlm. 742–743; Neumann 2012, hlm. 115.
  16. ^ United Nations War Crimes Commission 1949.
  17. ^ Schwartz 2001, hlm. 439; Finder, Joseph (12 April 1992). "Ultimate Insider, Ultimate Outsider". The New York Times. 
  18. ^ "Norbert Wollheim Memorial". Goethe Universität Frankfurt. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2018. 

    "IG Farben-Haus, Geschichte und Gegenwart" (dalam bahasa Jerman). Fritz Bauer Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 March 2007. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne