Identitas Kristen (bisa disebut juga sebagai Identitas Kekristenan) adalah interpretasi ekstrem dari Kekristenan yang mempromosikan keyakinan bahwa hanya kelompok tertentu, khususnya orang-orang Celtic dan Jermanik (seperti bangsa Anglo-Saxon, Nordik atau ras Arya) yang merupakan keturunan sejati dari bangsa Israel kuno. Mereka menganggap kelompok ras tersebut adalah "umat pilihan[1]" Tuhan. Ideologi ini dikenal karena pandangan rasis, anti semit, dan supremasi kulit putihnya.
Identitas Kekristenan secara luas dikutuk oleh denominasi Kristen arus utama dan organisasi seperti Anti-Deflamation League[2] dan Southern Poverty Law Center karena keyakinannya yang penuh kebencian dan diskriminatif.
- Keyakinan: Penganutnya percaya bahwa Adam dan keturunannya adalah orang kulit putih dan bahwa orang Eropa mewakili Sepuluh Suku Israel yang Hilang.[3] Mereka juga memiliki pandangan anti semit, percaya bahwa orang yahudi bukanlah Israel sejati.
- Praktik: Identitas Kekristenan bukanlah agama yang terorganisir. Saat ini, keyakinan ini telah dipraktikkan oleh individu-individu secara mandiri, jemaat dan beberapa kelompok geng penjara.
- Eschatology:[4]Eschatology gerakan ini bersifat milenialis, artinya mereka percaya pada masa depan zaman keemasan atau utopia setelah periode kesengsaraan.
- ^ "1Tes 1:4-6 (TB) - Tampilan Daftar Ayat - Alkitab SABDA". alkitab.sabda.org. Diakses tanggal 2024-11-21.
- ^ "Our Mission and History | ADL". www.adl.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-21.
- ^ Wahyu, Rita (2010-12-18). "Sepuluh Suku Israel Yang Hilang". Sarapan Pagi Biblika. Diakses tanggal 2024-11-21.
- ^ "Eschatology | Definition, Examples, Christianity, Significance, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2024-10-19. Diakses tanggal 2024-11-25.