Idham Chalid | |
---|---|
Wakil Perdana Menteri Indonesia | |
Masa jabatan 24 Maret 1956 – 9 Juli 1959 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | |
Menjabat bersama | Daftar
|
Masa jabatan 24 Februari 1966 – 27 Maret 1966 | |
Perdana Menteri | Soekarno |
Menjabat bersama | Daftar
|
Masa jabatan 31 Maret 1966 – 25 Juli 1966 | |
Menjabat bersama | |
Perdana Menteri | Soekarno |
Bidang | Hubungan dengan Institusi Politik |
Pengganti Jabatan dihapuskan | |
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia ke-4 | |
Masa jabatan 10 Juni 1968 – 28 Oktober 1971 | |
Presiden | Soeharto |
Jabatan lain | Menteri Sosial (ad-interim)[a] |
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama | |
Masa jabatan 1956–1984 | |
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-3 | |
Masa jabatan 28 Oktober 1971 – 30 September 1977 | |
Presiden | Soeharto |
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ke-6 | |
Masa jabatan 28 Oktober 1971 – 1 Oktober 1977 | |
Presiden | Soeharto |
Ketua Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia ke-7 | |
Masa jabatan 1978 – 1983 | |
Presiden | Soeharto |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 28 Oktober 1971 – 1 Oktober 1982 | |
Daerah pemilihan | Kalimantan Selatan (1971—77) DKI Jakarta (1977—82) |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 Agustus 1921 Satui, Onderafdeeling Tanah Laoet, Hindia Belanda |
Meninggal | 11 Juli 2010[1] Jakarta, Indonesia | (umur 88)
Makam | Pondok Pesantren Darul Quran, Cisarua, Bogor[2] |
Partai politik |
|
Suami/istri | Mastura |
Almamater | Universitas Al-Azhar |
Pekerjaan | |
Profesi | Ulama |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. (H.C.) K. H. Idham Chalid (27 Agustus 1921 – 11 Juli 2010) adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan KH. Idham Chalid merupakan Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terlama dalam sejarah NU dari periode 1956-1984.
Ia merupakan salah satu politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Selain pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda, Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR. Bahkan oleh Presiden Soeharto ia dipercaya menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat, Menteri Sosial Ad Interim dan Ketua DPA.
Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp. 5.000,-.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan