Santo Ignatius Loyola | |
---|---|
Lahir | ca 23 Oktober 1491 Loyola, Gipuzkoa, Negara Basque, Kerajaan Kastilia (sekarang Spanyol) |
Meninggal | 31 Juli 1556 (umur 64–65) Roma, Negara Gereja |
Dihormati di | Gereja Katolik Komuni Anglikan |
Beatifikasi | 27 Juli 1609 oleh Paus Paulus V |
Kanonisasi | 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV |
Pesta | 31 Juli |
Atribut | Ekaristi, kasula, buku, salib |
Pelindung | Keuskupan San Sebastián dan Bilbao, Biscay, & Guipúzcoa; Negara Basque; Ordinariat Militer Filipina; Serikat Yesus; Belo Horizonte, Minas Gerais, Brasil; Roma, Italia; Keuskupan Agung Baltimore, Amerika Serikat; dan Keuskupan Antwerpen, Belgia. |
Santo Ignatius dari Loyola (bahasa Basque: Ignazio Loiolakoa, bahasa Spanyol: Ignacio de Loyola; ca 23 Oktober 1491[1] – 31 Juli 1556) adalah seorang mantan kesatria Spanyol keturunan bangsawan Basque yang menjadi teolog dan imam Katolik, pendiri Ordo Serikat Yesus serta menjadi Superior Jenderal pertamanya.[2] Anggota Ordo Serikat Yesus disebut yesuit. Ordo Serikat Yesus berkarya di bidang pendidikan, retret, pendampingan orang miskin. Selain kaul kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian para yesuit terikat oleh satu kaul ketaatan khusus kepada paus yang berdaulat sehubungan dengan karya misi.[3] Oleh karenanya mereka tampil sebagai suatu kekuatan penting selama masa Kontra-Reformasi.[4]
Ignatius dikenang sebagai seorang pembimbing rohani yang berbakat. Ia menuliskan metodenya dalam suatu risalah terkenal yang disebut Latihan Rohani, berisi serangkaian meditasi, doa, dan latihan mental lainnya. Karya tersebut diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1548, setelah memperoleh persetujuan dari Paus Paulus III.
Ignatius dibeatifikasi oleh Paus Paulus V pada tahun 1609, dan dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV pada tanggal 12 Maret 1622. Pesta peringatannya dirayakan setiap tanggal 31 Juli. Ignatius ditetapkan sebagai santo pelindung Gipuzkoa dan Bizkaia, provinsi-provinsi Basque, dan juga Serikat Yesus, serta, dinyatakan sebagai santo pelindung retret rohani oleh Paus Pius XI pada tahun 1922. Ia juga merupakan salah seorang santo pelindung utama para tentara.[5]
Gereja Katolik menganggap Ignatius Loyola telah memberi kesaksian lebih banyak orang dibanding siapapun semenjak Nabi Musa.
We deduct that, (...), Iñigo de Loyola should have been born before October 23, 1491.
The entire meaning of this fourth vow of obedience to the pope was and is in regard to the missions ... this obedience is treated: in everything which the sovereign pontiff commands.