![]() | artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Dalam kimia, ikatan hidrogen merupakan interaksi molekul yang melibatkan atom hidrogen (H) dengan atom lain dengan sebuah pasangan elektron bebas. Dalam hal ini, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan sebuah atom donor (Dn) berinteraksi dengan atom lain (Ac) yang memiliki keelektronegatifan tinggi. Ikatan ini umumnya digambar sebagai Dn−H···Ac dengan garis tebal sebagai ikatan kovalen dan titik-titik sebagai ikatan hidrogen.[1]
Atom-atom yang umumnya terlibat dalam ikatan hidrogen adalah atom nitrogen (N), oksigen (O), dan fluorin (F). Berbeda dengan interaksi dipol-dipol yang berasal dari tarik-menarik dipol positif dan negatif, ikatan hidrogen juga melibatkan aspek interaksi orbital dan delokalisasi elektron sehingga bersifat lebih kompleks.[2]
Ikatan hidrogen relatif bersifat lebih kuat daripada gaya antarmolekul lain, tetapi lebih lemah dari ikatan kimia seperti ikatan kovalen dan ikatan ion.[4] Kekuatannya dipengaruhi geometri (susunan atom yang terlibat), lingkungan (pelarut dan molekul lain), serta identitas atom yang terlibat sehingga memiliki energi dari lemah (1-2 kJ mol−1) hingga tinggi (>155 kJ mol−1).[5][6] Walau dikenal sebagai gaya antarmolekul, ikatan hidrogen dapat terjadi pula pada molekul yang sama (intramolekul).
Ikatan hidrogen memiliki peran penting di ilmu kimia, ilmu biologi, dan juga ilmu material. Ikatan ini berperan dalam menstabilkan heliks ganda DNA dan struktur protein, memberikan titik didih yang tinggi terhadap air dan hidrogen fluorida, dan juga memberikan sifat kekakuan terhadap material seperti kertas, wol, dan hidrogel.
Ikatan hidrogen juga sangat berpengaruh pada spektroskopi. Contoh yang paling nyata adalah pada spektroskopi inframerah, dengan adanya ikatan hidrogen akan memperlebar stretching.[7]