Penggolongan | Agama keselamatan Tiongkok |
---|---|
Pendiri | Wang Jueyi |
Didirikan | akhir abad ke-19 Shandong |
Nama lain | Zhenli Tiandao (眞理天道), Tiandao (天道) |
Bagian dari seri tentang |
Kepercayaan tradisional Tionghoa 华人民间信仰 |
---|
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Ikuanisme (Hanzi: 一貫道; Pinyin: Yīguàndào), I Kuan Tao, juga dikenal sebagai bagian dari Aliran Buddha Maitreya di Indonesia, adalah agama keselamatan Tiongkok yang muncul pada akhir abad ke-19, di Shandong, dan menjadi kelompok keagamaan keselamatan terbesar di Tiongkok pada tahun 1930-an sampai 1940an.[1] "I Kuan" berarti persatuan atau kesatuan, sementara "Tao" berarti jalan, kebenaran, atau juga Ketuhanan.
Menurut Sebastien Billioud, Ikuanisme dapat dilihat sebagai versi terbaru dari tradisi Tridharma (sinkretisme Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme). Pada kasus Ikuanisme, ajaran agama Kristen dan Islam juga diadopsi menjadi satu kesatuan dari lima ajaran.[2] Seiring perkembangannya, terbentuk aliran Ikuanisme baru seperti Mile Dadao (彌勒大道) yang sepenuhnya memisahkan diri karena perbedaan pendapat doktrinal.[3]
Di Indonesia, meskipun timbul beberapa kontroversi dari berbagai aliran arus utama Buddhisme,[4][5][6][7][8] Ikuanisme secara resmi diakui oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan dikenal sebagai Aliran Buddha Maitreya dengan "Jalan Ketuhanan" di bawah naungan Majelis Agama Buddha I Kuan Tao Indonesia.[9] Sementara itu, Mile Dadao juga diakui di bawah naungan Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia.[10] Ikuanisme di Indonesia berasal dari Taiwan sekitar tahun 1950-an. Akan tetapi, di Taiwan, Ikuanisme berdiri sendiri sebagai sebuah agama resmi yang diakui pemerintah dan terpisah dari agama Buddha.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :8