Inseminasi buatan | |
---|---|
Intervensi | |
![]() Ilustrasi skematis inseminasi buatan | |
ICD-9-CM | 69.92 |
MeSH | D007315 |
Inseminasi buatan atau inseminasi artifisial (bahasa Inggris: artificial insemination, AI) adalah pemasukan secara sengaja sel sperma ke dalam rahim atau serviks seorang wanita dengan tujuan memperoleh kehamilan melalui inseminasi (fertilisasi in vivo) dengan cara selain hubungan seksual.[1] Metode ini merupakan salah satu cara penanganan fertilitas pada manusia. Selain itu, termasuk suatu praktik umum dalam pemuliaan hewan seperti sapi perah dan babi.
Inseminasi buatan dapat menggunakan teknik-teknik peternakan, donasi sperma, dan teknologi reproduksi berbantuan. Teknik-teknik inseminasi buatan yang tersedia meliputi inseminasi intraservikal (ICI) dan inseminasi intrauterin (IUI). Inseminasi buatan utamanya diharapkan oleh para wanita yang ingin melahirkan anak mereka sendiri. Mereka mungkin saja berada dalam hubungan heteroseksual namun pasangan prianya mengalami infertilitas, dalam hubungan lesbian, atau adalah wanita lajang. ICI dianggap sebagai teknik inseminasi paling mudah dan paling umum serta mungkin saja digunakan di rumah untuk inseminasi diri sendiri tanpa bantuan praktisi medis.[2] Dibandingkan dengan inseminasi alami (yaitu inseminasi dengan hubungan seksual), inseminasi buatan dipandang lebih mahal dan lebih berbahaya, serta memerlukan bantuan profesional.[3]
Terdapat hukum di sejumlah negara yang membatasi serta mengatur siapa saja yang dapat menyumbangkan sperma dan siapa saja yang dapat menerima inseminasi buatan, juga konsekuensi-konsekuensi dari inseminasi tersebut.(lih. wisata fertilitas)