Invasi Sumatra (1942) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II, Perang Pasifik | |||||||
Fasilitas pelabuhan di Bandar Lampung dihancurkan agar tidak dapat digunakan Jepang, 20 Februari 1942 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Belanda Britania Raya Australia Amerika Serikat | Jepang | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Sumatra Tengah: Mayor Jenderal Roelof T. Overakker[1] Sumatera Barat: Letnan Kolonel John Blogg[2] Sumatera Utara: Kolonel George Gosenson[2] Laksamana Muda Karel Doorman[3] |
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Wakil Laksamana Jisaburō Ozawa[4] Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Laksaman Muda Shintarō Hashimoto[5] Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Laksaman Muda Kakaji Kakuta[6] Letnan Jenderal Tomoyuki Yamashita Tentara ke-16: Letnan Jenderal Hitoshi Imamura[7] |
Invasi Sumatra adalah serangan oleh pasukan Kekaisaran Jepang terhadap Hindia Belanda yang terjadi dari 14 Februari hingga 28 Maret 1942. Invasi ini merupakan bagian dari Perang Pasifik di Asia Tenggara selama Perang Dunia II dan menyebabkan direbutnya Pulau Sumatra. Invasi Sumatra direncanakan terjadi sebelum invasi Jawa untuk menghancurkan sayap barat Sekutu dan memberi akses ke Jawa.