| |||
![]() | |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC (sistematis)
Dioksidonitrogen(1+)[1] | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
NO+2 | |||
Massa molar | 46,01 g·mol−1 | ||
Termokimia | |||
Entropi molar standar (S |
233,86 J K−1 mol−1 | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
Referensi | |||
Ion nitronium, NO+2, adalah suatu kation. Ia merupakan ion onium karena atom nitrogen tetravalennya dan bermuatan +1, sama seperti amonium. Ion ini terbentuk dari penghilangan satu elektron dari molekul paramagnetik nitrogen dioksida, atau protonasi asam nitrat (dengan penghilangan H).
Ion ini cukup stabil dalam kondisi normal, tetapi umumnya reaktif dan digunakan secara luas sebagai elektrofil dalam nitrasi zat lain. Ionnya di buat in situ untuk keperluan ini dengan mencampur asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat sesuai kesetimbangan berikut: