Ipoh
Bandaraya Ipoh | |
---|---|
Kota | |
Majlis Bandaraya Ipoh[b] | |
Transkripsi lainnya | |
• Jawi | اڤوه |
• Tamil | ஈப்போ |
Julukan: | |
Motto: Bersih, Hijau dan Maju | |
Negara | Malaysia |
Negeri[a] | Perak |
Didirikan | 1880 |
Diberikan status Bandaraya[c] | 27 Mei 1988[2] |
Pemerintahan | |
• Jenis | Majlis Bandaraya [d] |
• Datuk Bandar[e] | Dato' Zamri Bin Man |
Luas | |
• Total | 643 km2 (248,268 sq mi) |
Ketinggian | 51,85 m (17,011 ft) |
Populasi (2010) | |
• Total | 710.798[3] |
• Kepadatan | 1.002,80/km2 (2.597,20/sq mi) |
Zona waktu | UTC+8 (MST) |
• Musim panas (DST) | Musim Panas dan Hujan |
Situs web | Majlis Bandaraya Ipoh |
|
Ipoh adalah ibu kota negara bagian Perak di Malaysia. Koordinat geografisnya adalah 4,60° LU, 101,07° BT. Berada di area sungai Kinta, di utara sekitar 180 km (110 mill) dari kota Kuala Lumpur dan 123 km (76 mill) dari arah Tenggara kota George Town ibu kota negeri Pulau Pinang.
Berawal dari sebuah desa, Ipoh berkembang secara cepat pada era 1880 setelah penemuan tambang timah besar-besaran di area sekitar. Pada tahun 1895, ia menjadi kota terbesar nomor dua dalam Persekutuan Negeri Melayu yang terdiri atas Selangor, Negeri Sembilan dan Pahang. Ipoh berdiri sebagai sebuah kota mandiri pada tahun 1988. Namun sayangnya, seiring dengan penurunan persediaan timah serta merosotnya harga timah pada tahun 1970an membuat kota ini menjadi mulai terabaikan dan ditinggalkan.
Pada tahun belakangan ini, ketenaran Ipoh sebagai salah satu destinasi wisata mulai meningkat didukung dengan keberadaan bangunan bersejarah berarsitektur era Penjajahan Inggris yang terawat. Kota ini juga terkenal dengan wisata kuliner serta keindahan alam seperti bukit batu gamping, vihara Buddha dalam gua-gua yang menarik. Selain itu, Ipoh terkenal sebagai salah satu kota terbersih di Malaysia.