Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah | |
---|---|
Koordinat | 0°48′28″N 102°01′35″E / 0.8078°N 102.0265°E |
Moda transportasi | 4 jalur[1] |
Melintasi | Sungai Siak |
Lokal | Kabupaten Siak, Provinsi Riau |
Karakteristik | |
Desain | 2001 |
Panjang total | 1,196 meter (4 ft)[2] |
Lebar | 16,95 meter (56 ft) |
Tinggi | 23 meter (75 ft) |
Sejarah | |
Mulai dibangun | 2002 |
Biaya konstruksi | Rp.277,65 miliar[3] |
Diresmikan | 11 Agustus 2007 |
Lokasi | |
Koordinat: 0°48′28.1″N 102°1′35.4″E / 0.807806°N 102.026500°E |
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, dikenal juga dengan nama Jembatan Siak,[4] adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas Sungai Siak ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi Utara di Kecamatan Siak, dengan ikon sejarah Istana Asserayah Hasyimiyah (yang juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan di Kecamatan Mempura dengan ikon sejarah berupa benteng dan tangsi Belanda di Desa Benteng Hulu dan Desa Benteng Hilir.[5]
Jembatan ini juga menjadi penghubung antara lokasi Kantor Bupati Siak di Desa Benteng Hulu di Kecamatan Mempura dengan lokasi Gedung DPRD Kabupaten Siak di Desa Rawang Air Putih di Kecamatan Siak yang dipisahkan oleh Sungai Siak.[1] Selain itu, jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar arus transportasi antara Kabupaten Siak dengan Kota Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu ikon dan objek wisata andalan Kabupaten Siak sejak diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.[3]