Republik Demokratis Jerman Deutsche Demokratische Republik | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1949–1990 | |||||||||
Jerman Timur tahun 1957 | |||||||||
Status | Negara satelit Uni Soviet | ||||||||
Ibu kota | Berlin Timur | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Jerman | ||||||||
Pemerintahan | Negara sosialis/komunis partai tunggal | ||||||||
Sekretaris Jenderal | |||||||||
• 1949–1950 | Wilhelm Pieck | ||||||||
• 1989 | Egon Krenz | ||||||||
Kepala Negara | |||||||||
• 1949–1960 | Wilhelm Pieck | ||||||||
• 1990 | Sabine Bergmann-Pohl | ||||||||
Kepala Pemerintahan | |||||||||
• 1949–1964 | Otto Grotewohl | ||||||||
• 1990 | Lothar de Maizière | ||||||||
Legislatif | Volkskammer | ||||||||
- Dewan Negara | Länderkammera | ||||||||
Era Sejarah | Perang Dingin | ||||||||
7 Oktober 1949 | |||||||||
16 Juni 1953 | |||||||||
4 Juni 1961 | |||||||||
13 Oktober 1989 | |||||||||
12 September 1990 | |||||||||
3 Oktober 1990 | |||||||||
Luas | |||||||||
1990 | 108.333 km2 (41.828 sq mi) | ||||||||
Populasi | |||||||||
• 1950 | 18388000b | ||||||||
• 1970 | 17068000 | ||||||||
• 1990 | 16111000 | ||||||||
Mata uang | 1949–1964: Deutsche Mark 1964–1967: Mark der Deutschen Notenbank, (1967–1990) Mark der DDR (tiga nama berbeda untuk satu mata uang) Deutsche Mark (mulai 1 Juli 1990) | ||||||||
Kode telepon | 37 | ||||||||
Ranah Internet | .ddc | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Jerman | ||||||||
Awalnya Bendera Jerman Timur (1948) hampir sama dengan bendera Jerman Barat. Tahun 1959, pemerintah DDR mengeluarkan versi baru dengan diberi lambang negara, untuk membedakan Barat dan Timur. ^a Dibubarkan Volkskammer pada 8 Desember 1958. ^b Statistik merujuk pada Statistisches Bundesamt.[1] ^c Meskipun .dd dibuat agar sesuai dengan ISO code untuk DDR, tetapi tidak memasuki akarnya sebelum negara ini bergabung dengan Jerman Barat.[2] | |||||||||
Jerman Timur, atau nama resminya Republik Demokratis Jerman atau RDJ (bahasa Jerman: Deutsche Demokratische Republik [ˈdɔʏtʃə demoˈkʀaːtɪʃə ʀepuˈbliːk]), merupakan negara Blok Timur selama periode Perang Dingin. Wilayah Jerman Timur sebelumnya merupakan wilayah Jerman yang diduduki oleh pasukan Soviet setelah berakhirnya Perang Dunia II yang disebut Zona Pendudukan Soviet sesuai dengan hasil Perjanjian Potsdam, yang berbatasan langsung dengan Perbatasan Oder-Neisse di sebelah timur. Zona Soviet mengelilingi Berlin Barat, tetapi Berlin Barat bukan merupakan Zona Pendudukan Soviet; sehingga Berlin Barat tetap berada di luar yurisdiksi RDJ. Jerman Timur didirikan di Zona Soviet, sementara Jerman Barat didirikan di gabungan zona Amerika Serikat, Britania Raya, dan Prancis. Jerman Timur sering disebut sebagai negara satelit Uni Soviet.[3] Pihak berwenang dari Soviet mulai mentransfer tanggung jawab administratif ke pemimpin partai komunis di Jerman pada tahun 1948, dan RDJ resmi menjadi negara pada tanggal 7 Oktober 1949. Namun, Pasukan Soviet tetap berada di RDJ selama periode Perang Dingin. Sampai tahun 1989, RDJ dipimpin oleh Partai Persatuan Sosialis (SED), walau partai lainnya ikut serta dalam organisasi pendukung pemerintah, Front Nasional Demokratis Jerman.[4]
Perekonomian dikomando langsung oleh pemerintah di mana perusahaan milik negara berperan besar.[5] Harga dari komoditas dan jasa primer diatur oleh pemerintah pusat, dan tidak fluktuatif tergantung permintaan dan penawaran. Walau RDJ harus membayar pampasan perang kepada Uni Soviet, RDJ berhasil menjadi negara termakmur di Blok Timur. Hanya saja, masih jauh jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jerman Barat. Emigrasi ke Barat menjadi masalah besar karena emigran sebagian besar merupakan pemuda terdidik, mengakibatkan ekonomi negara melemah. Pemerintah memperkuat perbatasan di bagian barat dan, pada tahun 1961, membangun Tembok Berlin. Banyak warga yang berusaha untuk melarikan diri terbunuh oleh penjaga perbatasan atau karena ranjau darat.[6]
Pada tahun 1989, serangkaian peristiwa sosial dan politik terjadi di RDJ yang berujung pada runtuhnya Tembok Berlin dan bangkitnya pemerintahan yang berkomitmen untuk melakukan liberalisasi. Tahun berikutnya, pemilu terbuka diadakan,[7] dan kemudian RDJ dibubarkan dan Jerman kembali bersatu pada 3 Oktober 1990.
Jerman Timur berbatasan dengan Laut Baltik di sebelah utara; Republik Rakyat Polandia di sebelah timur; Cekoslowakia di sebelah selatan, dan Jerman Barat di sebelah barat. RDJ juga berbatasan dengan sektor Soviet dari Berlin yang dikenal sebagai Berlin Timur yang menjadi ibu kota negara Jerman Timur dan juga berbatasan dengan wilayah Berlin yang diduduki Amerika Serikat, Britania Raya dan Prancis yang dikenal dengan nama Berlin Barat. Berlin Barat dikelilingi oleh Tembok Berlin sejak pembangunannya pada tahun 1961 sampai runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989.